PINUSI.COM - Sekretaris Unit Kerja Koordinasi Gastrohepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Himawan Aulia Rahman, merekomendasikan pertolongan pertama yang bisa dilakukan orang tua ketika anaknya mengalami diare.
Pertama, kata dr Himawan, melakukan penggantian cairan dengan memberikan oralit saat anak tengah mengalami diare.
"Saat ini yang aksesnya paling banyak dan mudah didapatkan di seluruh Indonesia ialah pemberian oralit," kata dr Himawan dalam briefing bersama IDAI, dikutip Sabtu (25/11/2023).
Menurut dia, penggantian cairan ini bisa dilakukan pada anak yang diare, asalkan anak masih dalam kondisi aktif dan tidak mengalami dehidrasi.
"Pemberian cairan pengganti penting dilakukan, karena pada dasarnya diare membuat anak kehilangan cairan tubuh lewat feses," ujarnya.
Sehingga, dia mengatakan, dengan komposisi tubuh anak yang didominasi oleh cairan, maka ketika diare, pemberi cairan pengganti perlu dilakukan untuk menjaga stabilitas tubuh anak.
"Orang tua bisa memberikan dengan patokan 10 mililiter (oralit) per kilogram setiap terjadi diare cair," ujarnya.
Dr Himawan juga mencontohkan, apabila anak memiliki berat badan 10 kilogram, maka artinya orang tua dapat memberikan sebanyak 100 mililiter setiap terjadi diare cair.
Kedua, orang tua juga direkomendasikan untuk memberikan suplementasi Zinc atau Seng yang merupakan zat besi.
Sebab, Seng memberikan manfaat dalam memperbaiki sel-sel usus yang bermasalah saat diare.
"Sehingga, dengan pemberiannya diharapkan durasi diare pada anak bisa semakin berkurang," jelas dr Himawan.
Ketiga, orang tua juga direkomendasikan memberikan menu makanan anak yang sama seperti saat anak sehat, tujuannya untuk menjaga asupan nutrisinya.
"Pemberian makanan dengan menu normal tersebut bisa diberikan asal anak tidak mengalami masalah lain seperti muntah-muntah," jelasnya.
Apabila menyajikan makanan dengan konsistensi lunak, sebaiknya orang tua menyiapkan makanan dalam porsi kecil, tetapi pemberiannya harus sering, sehingga asupan gizi untuk tubuh tetap terjaga.
Sebab, kata dia, pada dasarnya usus diare tetap butuh asupan gizi. Alasan diberikan makan secara cepat, karena dapat mengurangi risiko malnutrisi.
Dia menilai, beberapa langkah tersebut dapat membantu lebih cepat penyembuhan anak dari diare. Bahkan, apabila disiplin, diare pada anak bisa selesai di bawah tujuh hari.
dr Himawan juga menyarankan agar orang tua harus bersabar dalam menjalani pengobatan tersebut, karena tidak ada pengobatan instan untuk diare.
"Tidak ada obat instan untuk menyetop diare pada anak, butuh waktu untuk usus normal, sehingga konsistensi tinjanya bisa normal lagi," ucapnya.
Orang tua juga disarankan membawa anak diare ke fasilitas kesehatan untuk penanganan tenaga medis lebih lanjut, terutama apabila terjadi beberapa penyimpangan seperti feses anak berdarah, diare disertai muntah, atau anak sudah mengalami dehidrasi. (*)