PINUSI.COM - Tidak sulit menemukan banyak penjual dan penyedia jasa yang berkeliling di sekitar pantai Bali.
Namun, sayangnya beberapa dari mereka terkadang memaksa turis yang datang untuk membeli barang atau jasa mereka.
Seorang wisatawan asal Thailand berbagi pengalaman ketika mengunjungi Pantai Kuta di Bali. Awalnya, seorang pria bernama Bank melihat seorang pembuat tato temporer dan memutuskan untuk membuat tato di lengan kirinya.
Saat Bank sedang duduk dan pembuat tato tersebut sedang bekerja, seorang wanita mendekatinya. Ternyata, wanita tersebut menawarkan jasa pijat kepada Bank, namun Bank menolaknya.
BACA LAINNYA: Barang Ini Wajib Dibawa Saat Traveling!
Wanita tersebut terus membujuk Bank dan menawarkan harga sebesar Rp50 ribu. Bank kemudian menawar harga tersebut menjadi Rp30 ribu, dan wanita tersebut setuju dan mulai memijat.
Tanpa diduga, seorang pedagang gelang mendekati Bank dan memaksa Bank membeli barang dagangannya. Merasa tidak membutuhkannya, Bank menolak tawarannya.
Bank kemudian mengatakan akan membeli jika harganya Rp10 ribu. Wanita tersebut mencoba membujuk Bank untuk membeli 5 gelang, namun Bank hanya mau membeli satu.
Pedagang gelang tersebut kemudian menaikkan harga menjadi Rp20 ribu untuk satu gelang, tetapi Bank masih menolak. Pedagang tersebut protes karena orang lain membeli dengan harga Rp30 ribu.
Setelah pedagang gelang, seorang pencabut uban datang dan menawarkan harga Rp50 ribu, tetapi Bank langsung menolak. Bank kemudian menawar harga sebesar Rp20 ribu dan disetujui.
"Hari ini aku nggak akan ke mana-mana dan akan di sini. Mereka berkumpul mengelilingiku jadi aku akan tetap di sini," kata Bank yang dikelilingi oleh banyak orang. (*)
Editor: Yaspen Martinus