PINUSI.COM - Keindahan pulau Bali memang tidak akan ada habisnya sampai kapan pun. Bali memiliki daya tarik wisata yang mampu menyihir para wisatawan lokal maupun internasional untuk selalu mengunjunginya.
Salah satunya dengan pesona keindahan Desa Penglipuran yang berlokasi di Kabupaten Bangli, Bali. Desa Penglipuran merupakan salah satu desa adat yang menjadi destinasi wisata populer dan menjadi primadona dalam pariwisata Bali. Desa ini sudah dijadikan sebagai desa wisata dari tahun 1993 dengan memamerkan keasriannya.
BACA LAINNYA : Rekomendasi Tempat Wisata di Bali Selain Pantai yang Wajib Kamu Kunjungi!
Sebelum mengunjunginya kamu harus tau Desa Penglipuran ini memiliki keunikannya tersendiri. Berikut beberapa fakta unik dari Desa Penglipuran yang harus kamu tau, yuk simak :
- Menjadi desa terbersih di dunia
Selain terkenal dengan budayanya, desa ini juga terkenal karena kebersihannya. Selain dinobatkan menjadi desa terbersih sedunia, Desa Penglipuran ini juga pernah mendapatkan penghargaan Kalpataru, Indonesian Sustainable Tourism Award (ISTA), dan yang terbaru adalah Destinations Top 100 versi Green Destiantions Foundation.
- Memiliki tata ruang yang berkonsep Tri Mandala
Seperti desa-desa di Bali lainnya yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai leluhurnya, Desa Penglipuran ini juga memakai konsep Tri Mandala. Konsep Tri Mandala ini dimana bagian desa akan dibagi menjadi tiga bagian yaitu, Utama Mandala, Madya Mandala, dan Nista Mandala. Utama Mandala merupakan wilayah yang suci bagi para dewa dan dijadikan sebagai tempat ibadah. Madya Mandala merupakan tempat tinggal para penduduk desa. Sedangkan, Nista Mandala menjadi tempat khusus untuk pemakaman para penduduk di desa tersebut.
- Dilindungi oleh hutan bambu yang luas dan lebat
Desa Penglipuran ini dikelilingi oleh hutan bambu seluas 45 hektare atau 40 persen dari luas keseluruhan desa tersebut. Hutan ini akan terus dilestarikan sebagai bentuk warisan dari para leluhur. Tidak hanya itu, hutan bambu itu dipercaya sebagai awal mula dari sejarah keberadaan desa tersebut.
- Masih menjaga adat budaya dan ritual keagamaan
Masyarakat Desa Penglipuran sampai saat ini masih menjaga dan menjalankan ritual keagamaannya. Salah satunya, masyarakat desa akan datang ke Pura Penataran setiap 15 hari sekali untuk bersembahyang. Selain itu, ada ritual Ngusaba yang biasa dilakukan untuk menyambut Hari Raya Nyepi.
Editor : Cipto Aldi