search:
|
PinNews

Kini Ibu Pertiwi Sedang Lara, Merintih & Berdoa

carrisaeltr/ Selasa, 19 Jan 2021 06:44 WIB
Kini Ibu Pertiwi Sedang Lara, Merintih & Berdoa

Ibu Pertiwi babak belur. Terpaan pandemi masih kencang, bencana alam menerjang.

PINUSI.COM - Tahun 2021 boleh jadi adalah tahun terberat bagi Ibu Pertiwi. Pasalnya, baru 19 hari tahun berganti, tapi pelosok negeri sudah porak-poranda akibat terjangan ratusan bencana alam. Parahnya, kurva penyebaran Covid-19 tak kunjung melandai, bahkan kini hampir menyentuh angka 1.000.000 kasus.

Ibu Pertiwi telah terjangkiti virus SARS-CoV-2 selama 10 bulan, dan hingga kini Ibu Pertiwi belum kunjung sembuh, malah semakin parah. Menurut data dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, per Senin (18/1/2021) sore, terjadi penambahan 9.086 kasus dalam sehari. Dengan demikian total kasus positif di Indonesia telah menyentuh angka 917.015 kasus.

Reisa Brotoasmoro, juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 mengungkapkan, terkini kasus kematian sudah menyentuh angka 26.000 kasus, dengan rata-rata penambahan kasus positif harian lebih dari 10.000 kasus.

Dia menuturkan, Indonesia jadi terlihat lemah dalam menangani dan menyembuhkan pasien Covid-19, karena terganggu beban penambahan pasien yang tinggi setiap harinya. Kondisi ini memberikan tekanan besar pada rumah sakit dan tenaga kesehatan.

Untuk itu dia menegaskan, masyarakat perlu memahami bahwa keinginan untuk lepas dari pandemi Covid-19 harus selaras dengan penerapan protokol kesehatan dalam perilaku sehari-hari. "Kita harus lebih giat lagi untuk memutus rantai penularan, baik di tingkat masyarakat, keluarga maupun individu kita," kata Reisa di Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (18/1/2021).

Sementara itu, Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla memprediksi pada akhir Januari 2021, angka kasus positif Covid-19 akan menembus 1.000.000 kasus. Wakil Presiden ke-10 & ke-12 RI itu menegaskan masyarakat tidak perlu mencari sasaran untuk disalahkan atas kondisi yang terjadi. Sebab dia mengungkapkan berbagai upaya telah pemerintah lakukan bersama semua stakeholder dalam penanganan Covid-19.

BACA JUGA: VARIAN GEJALA COVID-19 BERTAMBAH, SIMAK & KENALI GELAGATNYA

Selaras itu juga, masyarakat wajib bersyukur karena pemerintah sudah mulai jalankan vaksinasi. Pria yang akrab disapa JK itu pun mengajak masyarakat untuk menerima semua keadaan ini sebagai ujian. Karena selain pandemi, Indonesia juga dirundung beberapa bencana alam.

"Ini semua ujian bagi kita, ini semua hal yang patut yang harus kita atasi sebaik-baiknya bersama. Hari ini kita berkumpul untuk bagaimana membantu secara baik para penderita atau yang tertular Covid-19," kata JK, dalam acara Pencanangan Gerakan Nasional Pendonor Plasma Konvalesen yang berlangsung di kantor pusat PMI, Jakarta, Senin (18/1/2021).

Menyinggung bencana alam, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data termutakhirnya. Catatan BNPB, pada periode 1-16 Januari 2021, telah terjadi sebanyak 136 bencana alam di Indonesia.

Bencana alam yang terjadi tersebut didominasi oleh bencana banjir, sebanyak 95 kejadian. Diikuti bencana tanah longsor sebanyak 25 kejadian, puting beliung 12 kejadian, gempa bumi 2 kejadian dan gelombang pasang 2 kejadian.

Terlaporkan, sebanyak 80 korban jiwa, 858 orang luka-luka dan 405.584 orang mengungsi atau terdampak, akibat terjangan ratusan bencana alam tersebut. Catatan ini belum termasuk dengan catatan tentang dampak bencana awan panas gunung Semeru dan erupsi gunung Sinabung. Berikut rincian lengkapnya.

Bencana Longsor di Sumedang

Sumedang Tertimbun Longsor

Bencana ini menerjang Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, ketika desa sedang dalam guyuran hujan deras. Kejadian ini terjadi tepat pada 9 Januari 2021 sekitar pukul 15.00 WIB. Selang beberapa jam kemudian, tepatnya pukul 19:30 WIB, tanah kembali longsor. Selain korban jiwa, bencana ini juga menyebabkan kerusakan pada rumah warga.

Pada Minggu (17/1/2021) Tim SAR gabungan yang bertugas di lapangan menemukan sebanyak 32 korban tewas. Sejauh ini pencarian masih terus dilanjutkan dengan menggunakan sejumlah peralatan. Adapun pencarian dibagi ke empat sektor, mulai dari perumahan warga, lapangan, hingga area yang diduga tertimbun banyak korban.

Banjir Merendam Kalimantan Selatan

Kalsel & Sumsel Terendam

Sabtu (9/1/2021) cuaca buruk melanda wilayah Provinsi Kalimantan Selatan. Kondisi ini mengakibatkan sejumlah Kabupaten terendam banjur. Ada pun Kabupaten yang terkena banjir adalah Kabupaten Tapin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, dan Kabupaten Balangan.

Akibatnya, ribuan rumah terendam, puluhan ribuan jiwa terdampak atau mengungsi dan akses transportasi terputus. Sementara itu, banjir juga melanda Provinsi Sumatera Selatan, tepatnya di Kelurahan Seterio Kabupaten Banyuasin.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, juga melaporkan ratusan rumah di Cirebon yang terendam banjir akibat hujan lebat dan meluapnya aliran sungai, dengan rata-rata kedalaman air antara 50-100 cm. Demikian juga Di Maluku Utara, BPBD Halmahera Utara mencatat sedikitnya 2.863 orang mengungsi akibat rumahnya terendam banjir ketika dua sungai besar meluap pada Sabtu (16/1/2021).

Banjir dan Longsor Manado

Dua bencana yang disebutkan sebelumnya di atas, ternyata menerjang Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara secara bersamaan, pada Sabtu (16/1/2021). Setidaknya terlaporkan 5 orang meninggal, dan 1 orang hilang. Selain itu dua bencana ini juga mengakibatkan 500 warga mengungsi.

Siaran pers BNPB pada Minggu (7/17/2021) menyebutkan 2 rumah rusak berat dan 10 rumah rusak sedang akibat bencana. Ada pun lokasi terjadi banjir dan tanah longsor, adalah Kecamatan Tikala, Paal Dua, Malalayang, Sario, Bunaken, Tuminting, Mapanget, Singkil, dan Wenang di Kota Manado. Ketinggian air yang merendam berkisar 50 cm - 3 meter.

Gempa Bumi di Mamuju

Gempa Mamuju & Majene Sulbar

Warga di Kawasan Majene dan Mamuju Provinsi Sulawesi Barat dikagetkan oleh guncangan gumpa bumi berkekuatan magnitudo 5,9 pada Kamis (14/1/2021). Tak lama gempa susulan berkekuatan magnitudo 6,2 mengguncang Majene dan terasa hingga Mamuju, Jumat (15/1/2021) dini hari.

Hingga Senin (18/1/2021) jumlah korban jiwa sebanyak 80 orang dengan rincian 70 orang warga Mamuju dan 11 orang warga Majene. Sementara kerugian material masih dalam pendataan, namun data sementara mencatat sebanyak 1.150 unit rumah rusak serta 15 unit sekolah terdampak.

Erupsi Gunung Semeru

Erupsi Gunung Sinabung & Semeru

Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur mengeluarkan awan panas guguran sejauh 4,5 kilometer pada Sabtu (16/1/2021) sore pukul 17.24 WIB. Warga yang bermukim di Desa Sumber Mujur dan Desa Curah Koboan harus waspada, utamanya yang bermukinn di sekitar daerah aliran sungai. Sebab, intensitas hujan sedang tinggi berpotensi memicu banjir lahar dingin.

Erupsi gunung juga terjadi di Provinsi Sumatera Utara. BPBD Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara melaporkan gunung Sinabung kembali erupsi pada pada Minggu (17/1/2021) petang sekitar pukul 16.50 WIB, menyemburkan debu setinggi lebih kurang 500 meter.

Saat ini, Gunung Sinabung berada pada status Level III (Siaga) dengan rekomendasi warga mau pun petani agar tidak melakukan aktivitas di desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius 3 km dari puncak Gunung Sinabung.



Penulis: carrisaeltr

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook