search:
|
Aktual

Jakarta Dikepung Air, Sesumbar Anies Dihempas Banjir

carrisaeltr/ Sabtu, 20 Feb 2021 15:59 WIB
Jakarta Dikepung Air, Sesumbar Anies Dihempas Banjir

Jakarta diterjang banjir tanpa peringatan. Warga bisa menggugat jika benar Pemprov instransparansi. (Foto:Freepik)


PINUSI.COM – Jakarta diterjang banjir. Sejak Jumat (19/2/2021) kemarin, hujan deras mengguyur deras Ibukota dan sekitarnya. Mengakibatkan sejumlah wilayah di DKI Jakarta tergenang, pada Sabtu (20/2/2021) pagi. Kembangan, Jakarta Barat adalah salah satu wilayah yang kini sedang terkepung air.

Penelusuran pinusi, air sudah mengepung jalan raya di depan Pasar Puri Indah dan beberapa titik di kawasan perumahan Puri Indah Kembangan Jakarta Barat sejak Sabtu pagi pukul 07:40 WIB. Kondisi lalu lintas pun menjadi padat lantaran banyak kendaraan—khususnya roda dua—menepi, menyiratkan benak para pengendara yang sedang menimbang-nimbang untuk menerobos banjir atau tidak.

Hingga Sabtu siang, pukul 13:00 WIB, air tak juga kunjung surut. Sepanjang mata pinusi memandang, di Jalan Kembangan Raya, dari arah Pasar Puri menuju Basmol, hanyalah hamparan genangan air berwarna kecoklatan setinggi lutut orang dewasa.

Kondisi debit air Cengkareng drain, Kanal Banjir Barat di Jalan Tanggul Raya Kembangan, cukup tinggi dan alirannya pun deras. Yasin, salah satu warga sekaligus hansip setempat, sempat berbincang dengan pinusi.  

Pria berusia 58 tahun ini awalnya menghampiri hendak memberikan bantuan. Dia mengira pinusi adalah warga atau tamu dari salah satu warga. “Ada apa? Mau masuk ke dalam ya? Nanti saya panggilkan perahu karet ya,” ujar Yasin ramah.

Dia sempat bercerita bahwa pemukiman yang terletak di belakang kawasan SD Negeri Kembangan Utara 05/08, sudah terendam air sejak Sabtu dini hari WIB, dengan ketinggian air mencapai perut orang dewasa. Kendaraan roda dua milik warga pun sudah mengungsi ke halaman parkir sekolah.

“Dari semalem udah tinggi, jelang subuh itu sudah sampai se-perut saya. Tinggi banget. Untung sekolah punya parkiran luas dan lebih tinggi datarannya, jadi warga bisa mengungsikan kendaraan dan barang-barang lainnya ke areal sekolah,” tutur dia.

Penelusuran berlanjut, hingga mencapai kawasan depan pintu Perumahan BTN Kembangan. Genangan air lebih tinggi lagi, banyak mobil dan motor terparkir di sisi jalan lain—sebelah kanan—yang lebih tinggi, dan belum terlalu tergenang air.

Di titik ini, sejumlah warga yang tengah kompak menghentak kaki di tuas kick stater motor, berharap tunggangannya itu bisa hidup kembali usai menerjang banjir. Di sisi lainnya, terlihat anak-anak asik menikmati genangan banjir. Seakan mereka sedang berwisata di kolam renang atau wahana air taman hiburan.

Selain wilayah Kembangan, masih banyak wilayah Jakarta lainnya yang tergenang banjir. Dalam keterangan tertulis pada Sabtu pagi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat sebanyak 7 kepala keluarga (KK) dengan total 19 jiwa mengungsi karena terdampak banjir. Selain itu, ada 29 RW di Jakarta Selatan yang tergenang. Rinciannya, terdiri dari 44 RT dengan ketinggian air 40-150cm.

Di Jakarta Timur sebanyak 372 KK dengan total 1.361 jiwa mengungsi. Setidaknya sebanyak 50 RW yang terdiri dari 143 RT, tergenang air dengan ketinggian 40-180 cm. Sementara itu, di Jakarta Barat, sejumlah 4 RW dan 6 RT terdampak. “Secara keseluruhan, sebanyak 193 RT dengan total jumlah pengungsi di seluruh DKI sebanyak 379 KK dengan total 1.380 jiwa,” tutur . Plt Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Sabdo Kurnianto.

Jakarta Banjir

Sejumlah wilayah yang terdampak tersebut akibat tingginya curah hujan dan luapan Kali Ciliwung, Kali Krukut, dan Kali Pesanggrahan di Jakarta Selatan, serta luapan PHB Sulaiman, Kali Sunter, Kali Cipinang di Jakarta Timur.

"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Kondisi genangan sedang dalam penanganan Dinas Sumber Daya Air, Damkar, dan PPSU Kelurahan yang targetnya akan surut dalam waktu cepat. Kami juga masih mengerahkan personel untuk memantau situasi di lokasi-lokasi yang rawan terdampak genangan," ujar Sabdo.

Banjir Menampar Anies

Masih belum hilang dari benak, saat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membanggakan kawasan Cipinang Melayu, yang dia klaim tidak lagi kena terjang banjir sejak masa kepemimpinannya. Begitu bangganya, Anies pun mengunggah kegiatannya saat berkunjung ke kawasan tersebut.

Dalam unggahannya, Anies turut menyertakan perbandingan fotonya saat mengunjungi kawasan itu pada 2017 dengan 2021. Foto pada 2017 menunjukkan Anies yang bertemu warga bernama Rumiati di tengah banjir yang terendam banjir. Sedangkan foto pada 2021 menunjukkan pertemuannya kembali dengan Rumiati, tanpa kepungan banjir pada 9 Februari lalu.

"Alhamdulillah saat ini kita berada di RW 04 kelurahan Cipinang Melayu, tempat kita berdiri saat ini biasanya kalau musim hujan akan terjadi banjir yang amat tinggi, bahkan di tiang listrik ini diberikan penanda muka air sampai 2,5 meter, tahun lalu 3 meter," kata Gubernur Anies, yang juga disampaikan melalui rilis PPID, Rabu (10/2/2021).

Namun pada Sabtu (20/2/2021) pagi, melansir detikcom, kawasan Cipinang Melayu, Jakarta Timur, diterjang banjir. Pada pukul 09.00 WIB, sudah ada 9 RT di RW 04 Cipinang Melayu yang direndam banjir. Ketinggian air bahkan hingga mencapai 2 meter.

Ketua RW 04, Irwan Kurniadi menjelaskan banjir yang menggenangi wilayahnya akibat hujan deras yang mengguyur sejak kemarin. Banjir pun mulai menerjang pada pukul 02.00 WIB. Lokasi yang menjadi objek pamer Anies di Instagram pun juga terendam, dan terbilang sebagai lokasi dengan genangan air paling tinggi.

Jakarta Banjir

Soal lokasi Anies berfoto, Irwan membenarkan bahwa lokasi itu berada di bawah pimpinannya selaku Ketua RW. Dia mengatakan, foto pada 2017 menunjukkan Anies tengah mengunjungi lokasi banjir di RT 03. Sedangkan foto pada 2021 menunjukkan saat Anies mengunjungi RT 04. "Di RT 04. Karena itu lokasi terdalam," kata Irwan.

Sejumlah Ruas Jalan Terendam

Selain pemukiman, sejumlah ruas jalan pun tak luput dari terjangan banjir, jalan TB Simatupang salah satunya dengan ketinggian 150cm. Lokasi tepatnya berada di depan SPBU TB Simatupang. Hingga pukul 08.45 WIB, belum ada petugas yang hadir di lokasi kejadian.

Warga sekitar pun mulai menertibkan pengguna jalan yang hendak melintasi kawasan tersebut. Sementara itu, kemacetan sepanjang dua sampai tiga kilometer terpantau di Jalan Tol TB Simatupang, dari arah Lenteng Agung menuju Ragunan.

Mengutip akun Instagram TMC Polda Metro Jaya, ada beberapa ruas jalan lain yang tergenang dengan ketinggain 20 cm hingga 1 meter. Beberapa ruas jalan bahkan tidak bisa kendaraan lalui. Ruas yang pertama, banjir dengan ketinggian 60 cm-70cm melanda Jalan Raya Perjuangan dan Jalan Pilar Raya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Kemudian, ada banjir dengan ketinggian 20cm-30cm di depan Taman Kota Jl. Daan Mogot Jakarta Barat. Selanjutnya banjir setinggi 100cm menggenangi KM 25 Tol Cilandak. Lalu, kendaraan kecil dari Tol Kampung Rambutan menuju Bintaro keluar di Exit Tol Lenteng Agung. Selain itu, ada juga di KM 23 Tol Bitung yang mengarah ke Merak.

Begitu juga yang terjadi di depan Mangga Dua Square, Jalan Gunung Sahari, Jakarta Utara terendam banjir 20 cm. Masih di Jakarta Utara, Jalan RE MArtadinata turut terendam banjir setinggi 20cm. Begitu juga banjir setinggi 20 cm di Jalan Terusan Rasuna Said, Jakarta Selatan.

Banjir di Jalan Jeruk Purut, Jakarta Selatan juga cukup tinggi sehingga semua jenis kendaraan bermotor tidak bisa lewat. Kemudian ada banjir setinggi 50cm-60cm di Jalan Wijaya Timur, Petogongan, Jakarta Selatan.

Jalan Kemang Raya Jakarta Selatan juga tak luput dari terjangan air. Banjir setinggi 30cm-50cm juga melanda Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan. Kemudian, Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur arah ke Cililitan pun terendam dan terus meninggi.

Begitu juga di Kolong Tol Cawang arah ke Tanjung Priok terendam 40cm-70 cm dan petugas melakukan pengalihan kendaraan sejenis sedan ke Tol Semanggi. Jalan Raya Lenteng Agung dekat Stasiun Tanjung Barat juga terendam 30cm-50 cm.

Tiga Pintu Air Siaga I

Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta merilis status ketinggian muka air di sejumlah pintu air pada Sabtu (20/2/2021) pukul 08.00 WIB, mengutip akun Twitter @DinasSDAJakarta. Pintu air Pesanggrahan berstatus siaga 3 dengan ketinggian air 200cm. Lalu, di Angke Hulu berstatus siaga 1 dengan ketinggian air 365cm. kemudian, pintu air Katulampa berstatus siaga 4, cuaca gerimis, dan ketinggian airnya 60cm.

Sedangkan, Pintu air di Depok ketinggian airnya 165 sentimeter, statusnya siaga 4. Kemudian, pintu air Manggarai memiliki ketinggian air 865 cm, dengan status siaga 2. Lalu, di pintu air Krukut Hulu ketinggian airnya mencapai 130 cm, berstatus siaga 4.

Ada pun pintu air Karet berstatus siaga 1, dengan ketinggian air 620 cm. Selanjutnya, di Waduk Pluit ketinggian airnya mencapai 150 cm dan statusnya siaga 4. Terakhir, pintu air Pasar Ikan kali/laut berstatus siaga 3, ketinggian air di pintu air ini mencapai 160 cm.

Saat meninjau pintu Air Manggarai, Sabtu (20/2/2021) Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyampaikan seluruh jajarannya saat ini tengah fokus untuk melaksanakan evakuasi kepada para warga ibu kota yang terdampak banjir.

Terkait evakuasi, tutur Anies, Pemprov DKI telah membuat 26 lokasi titik pengungsian yang sampai saat ini telah terisi sekitar 329 keluarga. Termasuk pembangunan, tenda darurat, dapur umum dan lokasi isolasi bagi warga yang terpapar Covid-19.

Jakarta Banjir

"Kita nomor satu memastikan seluruh masyarakat itu aman, prioritas kita pertama dan terutama adalah memastikan warga selamat, jangan sampai ada korban jiwa. Jadi pemprov DKI Jakarta sejak awal sudah bersiaga saat ini seluruh jajaran, tanggap bergerak di setiap lokasi. Kemudian semua proses untuk mengalirkan air terus berjalan, yang kawasan yang rendah kita sudah menerjunkan pompa," kata Anies.

Peringatan BMKG

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) mengingatkan agar masyarakat waspada terhadap peningkatan curah hujan. Hal ini Kepala BMKG Dwikorita Karnawati sampaikan dalam jumpa pers daring, Sabtu (20/2/2021).

Dwikorita, menjelaskan peningkatan intensitas hujan di sekitar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) hari ini akan terjadi dari skala ringan-sedang dan dapat berkembang menjadi lebat. BMKG memprediksikan untuk besok, Minggu (21/2/2021), intensitas curah hujan akan kembali menjadi rendah.

Berikutnya, pada Senin (22/2/2021), meski prediksi bagi sebagian besar wilayah Jabodetabek akan mengalami hujan intensitas cenderung rendah, di bagian selatan Jabodetabek justru akan mendapati curah hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.

Peningkatan curah hujan akan kembali terjadi di Jabodetabek, pada tanggal 23-24 Februari 2021 mendatang, "Hari ini, prediksi kami justru akan terjadi peningkatan curah hujan. Jadi kita hari ini masih harus waspada, waspada berikutnya tanggal 23-24 (Februari 2021)," jelas Dwikorita.

Dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu (20/2/2021) Azas Tigor Nainggolan, Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) menyarankan warga Ibukota menggugat Pemprov DKI Jakarta karena penanganan dan antisipasi banjir yang buruk.

Azas menduga banjir parah yang terjadi di Jakarta saat ini akibat saluran air (drainase) yang tidak berfungsi dengan baik. Menurutnya, saluran air di Jakarta mampet dan tidak terawat. Sehingga saat hujan besar, air tidak bisa mengalir dan berujung pada banjir.

Padahal, kata dia, membersihkan dan merawat saluran air adalah tugas pemerintah provinsi. Dengan kondisi banjir seperti saat ini, ia menilai Pemprov Jakarta tidak bekerja dengan baik dalam hal merawat saluran air dan mengantisipasi bencana musiman itu.

Azas juga mengkritik Pemprov DKI karena tidak sigap memberikan peringatan dini kepada warga yang terdampak banjir agar segera dievakuasi. Ia mengatakan banyak warga yang panik ketika melihat genangan di rumahnya, karena tak tahu harus melapor dan meminta pertolongan kemana.

Banjir Jakarta
Azas Tigor Nainggolan

Lebih lanjut dia menjelaskan, gugatan bisa warga ajukan ke Pengadilan Negeri Tata Usaha (PTUN). Ini sesuai dengan Peraturan MA No. 2 Tahun 2019 yang menyatakan gugatan perbuatan melawan hukum dengan pejabat pemerintah diselesaikan melalui PTUN.

"Sebaiknya warga menggugat Pemprov Jakarta atas penanganan banjir pekan ini yang berantakan. Inti gugatan yang bisa dilakukan dalam pemprov tidak menyiapkan, melakukan peringatan dini dan bantuan darurat untuk membantu warga yang korban banjir," tegas Azaz.

Dugaan Intransparansi

Sebelumya, pada Jumat (19/2/2021) Anggota fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak mengutarakan rasa herannya. Soal sulitnya mengakses update data dari Pemprov DKI Jakarta, beberapa waktu belakangan ini.

Dia menduga, Anies dan anak buahnya berusaha menutupi lantaran tidak bisa menangani banjir Ibukota dengan baik. "Hanya asumsi, bahwa jumlah titik banjir bertambah dan tidak tertangani, sehingga tidak di-update," ujar Gilbert saat dihubungi wartawan, Jumat (19/2/2021).

Gilbert menganggap, tindakan Anies yang terkesan menutupi kesalahannya itu memang sudah seringkali dilakukan. Anies akan lebih memilih untuk menyebarkan berita mengenai capaiannya seperti beberapa penghargaan yang didapat.

"Asumsi ini melihat pola yang ditunjukkan Gubernur, kalau ada yang baik walau bukan hasil kerjanya, akan di-blow up seakan berhasil. Lihat saja pamer medali yang kurang menyentuh apa yang dialami masyarakat," kata Gilbert.

Menurutnya, tindakan menutupi data banjir ini tak menunjukkan pemerintahan yang sehat. Sebab, Anies seharusnya transparan dalam segala kebijakan meskipun permasalahan atau hal negatif juga ikut terlihat.



Editor: Cipto Aldi
Penulis: carrisaeltr

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook