search:
|
PinFood&Travel

3 Makanan Terbaik Malaysia Versi Taste Atlas

ragil dwisetya utami/ Senin, 29 Apr 2024 12:00 WIB
3 Makanan Terbaik Malaysia Versi Taste Atlas

makanan terbaik malaysia versi taste atlas/ X/ Thefinnigans


PINUSI.COM - Malaysia sebagai negara yang berdekatan dengan Indonesia di Asia Tenggara, memiliki beragam destinasi.

Salah satunya, destinasi kuliner yang banyak dicari.

Mengutip dari Taste Atlas, berikut ini 3 makanan terbaik Malaysia:

1. Karipap


Foto: X/ CheSayang_

Karipap atau curry puff adalah cangkang kue kecil yang digoreng atau dipanggang, yang diisi dengan kari ayam dan kentang kental.

Jajanan beraroma ini diyakini ditemukan oleh orang Melayu dari Semenanjung Malaya, dan sebagian Sumatera dan Kalimantan.

Ini adalah menu sarapan populer atau camilan sore hari yang dapat ditemukan di banyak toko, bar, dan pasar.

Karena kesederhanaan dan rasanya, karipap dengan cepat menjadi populer di luar Malaysia, khususnya di Thailand dan Singapura.

Saat ini karipap memiliki banyak versi, jadi selain kari kentang dan ayam, karipap bisa diisi dengan berbagai bahan lain seperti tuna, sarden, dan rendang daging sapi.

2. Roti Canai


Foto: X / Aki_Taku17

Roti canai adalah roti pipih goreng tradisional yang terbuat dari tepung, air, telur, dan lemak asal India, tetapi terutama dikaitkan dengan Malaysia, dan negara-negara sekitarnya seperti Indonesia, Brunei, dan Thailand.

Adonan roti canai dilipat berkali-kali, sehingga hasil akhirnya memiliki tekstur berlapis, bagian dalam lembut, dan lapisan luar renyah.

Lemak yang paling umum digunakan dalam roti canai adalah ghee, mentega tradisional India.

Konon masakan ini berasal dari India, ketika para buruh India yang merantau ke Malaysia membawa resep dan tradisi pembuatan kue kering renyah ini ke luar negeri.

3. Char Kway Teow


Foto: X@Thefinnigans

Char kway teow adalah salah satu hidangan jalanan paling populer di Malaysia dan Singapura.

Meskipun banyak variasi daerahnya, biasanya dibuat dengan bihun, udang, telur, kerang, tauge, daun bawang, dan sosis Cina.

Semua bahan biasanya digoreng dan dilumuri kecap, sementara beberapa versi juga menggunakan terasi, bawang putih, lemak babi goreng, dan terkadang bahkan mi gandum kuning.

Di antara banyak teori tentang asal muasal hidangan ini, klaim paling populer adalah hidangan ini ditemukan di komunitas Teochew Singapura oleh imigran Tiongkok, sedangkan namanya berasal dari bahasa Hokkien, char yang berarti goreng, dan kway teow yang berarti bihun pipih. (*)



Editor: Yaspen Martinus
Penulis: ragil dwisetya utami

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook