Kurangnya pengecekan secara berkala membuat banyak website yang terkena hack
PINUSI.COM – 4 bulan lagi kita akan meninggalkan tahun 2021. Selama itu, banyak sekali kejadian yang datang seperti dunia teknologi khususnya di pemerintahan. Pasalnya, sebanyak 291 website negara mengalami peretasan.
Laporan ini berdasarkan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Mereka menyebutkan bahwa peretasan terjadi dengan menyisipkan konten judi online. Tentu, ini bukan hal yang tidak sejalur dengan website-website pemerintahan tersebut.
aksi peretas pun berbagai macam. contohnya seperti tidak mengganti lama utama dari website, tetapi menambahkan halaman pada domain yang sedang teretas. Sehingga, muncul tampilan judi online pada website.
"Ada halaman baru pada directory domain situs yang dijadikan halaman judi online. Situs web perguruan tinggi menjadi sasaran tertinggi para peretas untuk dijadikan situs judi online," kata Anton Setyawan, Juru bicara BSSN.
Selain mengincar situs pemerintah, hacker pun juga mencari target lainnya seperti website sekolah, dan perguruan tinggi sebagai target empuk paling banyak tersusupi judi online. Sedangkan mereka juga menyasar beberapa website random lainnya.
Faktor utama kenapa domain-domain tersebut gampang terbobol adalah karena kurangnya keamanan pada kelolah website. Seharusnya ada pengecekan terhadap kekuatan dan ketahanan secara berkelanjutan.
Yeo Siang Tiong, General Manager Southeast Asia perusahaan keamanan siber Kaspersky menyebutkan ada cara yang dapat dilakukan jika website resmi terlanjur mendapat retasan dari hacker.
“Hal pertama yang harus dilakukan, segera mengganti kata sandi, menilai jangkauan serangan, dan menerapkan strategi deteksi dan respons,” jelas Yeo.
Berikut beberapa sub domain yang tersusupi judi online:
- go.id ada 37 situs
- biz.id sebanyaknya ada 82
- ac,id tersusupi sebanyak 68
- dsb.
(Boy)