PINUSI.COM – Dendam Valentino Rossi terhadap juniornya Marc Marquez, rupanya belum surut bahkan padam. Konflik yang terjadi antara kedua penunggang kuda besi ini, bermula pada gelaran MotoGP 2015. Sepanjang musim itu, persaingan mereka amat sengit dan panas.
Sengitnya persaingan karena keduanya sama-sama haus gelar juara. Marquez yang menjuarai musim 2013 dan 2014, berhasrat juara tiga kali berturut-turut. Sementara seniornya, The Doctor—julukan Rossi—punya peluang yang realistis untuk jadi juara. Jika di musim 2015, Rossi berhasil juara, maka saat ini ia sudah koleksi 10 gelar juara dunia.
Persaingan keduanya di musim itu mencapai klimaksnya, saat mengaspal di Sepang, Malaysia. Ketika itu, Rossi dan Marquez bersenggolan di putaran ketujuh balapan. Insiden itu merupakan momen senggolan mereka untuk kali ketiga di MotoGP 2015.
Kemudian berlannjut ke aksi saling salip lantas terjadi di antara Valentino Rossi dan Marc Marquez. Sampai akhirnya Rossi melakukan manuver di Turn 14, yang memaksa Marc Marquez keluar sirkuit. Atas insiden tersebut, Valentino Rossi dianggap bersalah.
Sekalipun tetap dapat hasil finis ketiga di Sepang, ia mesti mengawali balapan pamungkas di Valencia dengan posisi start tidak ideal. Pada prosesnya, Rossi harus puas dengan finis keempat di Valencia. Mahkota juara dunia 2015 jatuh ke Jorge Lorenzo yang memenangi balapan dan unggul lima angka dari Rossi.
Enam tahun berlalu, rupanya insiden itu masih membekas di hati dan benak Rossi. Sekalipun bersimpati pada kondisi Marc Marquez yang masih cedera musim lalu, namun Rossi masih tak bisa memberikan kata maaf. Hal itu dia sampaikan dalam sesi wawancara dengan Corriere della Sera.
"Apa yang ia lakukan kepadaku, aku tidak bisa memaafkan. Ketika aku mengenang momen-momen itu, dengan enam tahun sudah berlalu, perasaanku masih sama seperti dulu. Sepertinya di masa depan pun (perasaan itu) sulit berubah," ucap dia, dikutip dari Autosport.