PINUSI.COM - Drifting semakin populer di Indonesia, terutama di kalangan anak muda.
Belajar drifting tidaklah mudah, karena mobil yang digunakan harus mobil berpenggerak belakang.
Drifter nasional Akbar Rais, pembangun J99XAR Drift Academy, sekolah drift perdana di Indonesia, mengatakan biaya pembuatan mobil drift bermacam-macam dan bisa disesuaikan dengan anggaran.
BACA LAINNYA: Mercedes-AMG SL Mendapatkan Banyak Pilihan Personalisasi dengan Label Build
"Saat kita bikin mobil drifting itu biayanya cukup besar. Sedangkan kita belum tahu kita ini tertarik tidak dengan drifting."
"Beda-beda tergantung dari bujet. Tapi kalau saya estimasi itu Rp200 jutaan yang enak untuk mobil yang mumpuni," kata Akbar di Karawaci, Tangerang, dikutip dari Kompas.com.
Untuk mobil, kata Akbar, tidak banyak pilihan. Karena, mobil penggerak roda belakang (RWD) di Indonesia tidak banyak.
Pada Bab V IMI Regulations on Engineering Regulations for Drift Vehicles, poin 3.3 IMI menjelaskan regulasi mesin, rem, gearbox, ban dan roda serta body styling untuk Drift Stars.
Amroe Wahyudi dari Orange Racing Committee mengatakan, membuat mobil drift saat ini sebenarnya lebih terjangkau.
Peminat awal bisa melihat-lihat BMW E36 320i. Mobil Jerman ini Kini digunakan untuk drifting oleh para drifter baru.
"Kalau buat hobi, sekarang sedang hype itu ialah BMW E36, harganya terjangkau dan mobilnya juga banyak. BMW E36 320i 2.000 cc sudah cukup mumpuni," tutur Amroe. (*)
Editor: Yaspen Martinus