PINUSI.COM - PT PLN (Persero) berencana memberikan waralaba kepada pihak swasta atau perorangan, yang ingin membuka usaha Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Hal ini dilakukan untuk mempercepat penyediaan fasilitas pengisian kendaraan listrik.
"PLN sangat mendukung pengembangan Electronic Vehicle (EV) ini."
BACA LAINNYA: Wow! Suzuki Jimny 5 Pintu Sudah Dipesan 30 Ribu Unit
"Maka dari itu kami membuka selebar-lebarnya kerja sama dengan pihak swasta untuk franchise SPKLU," kata Wilfrid Sahat P Siregar, Senior Officer PLN Retail and Business Council, dikutip dari detik.com.
Pada acara Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (17/5/2023), lanjut Wilfrid, PLN menawarkan tiga mesin SPKLU yang memiliki harga berbeda.
Harga slow charger Rp50 juta, harga medium speed charger Rp200 juta, dan harga ultra fast charger tercanggih bisa mencapai Rp1 miliar. Namun, harga di atas hanya perkiraan kasar, dan nantinya bisa disesuaikan dengan bentuk kerja sama.
Dari hasil transaksi di SPKLU, pembagian keuntungan berdasarkan komposisi investasi masing-masing pihak.
Skema pertama, mitra penyedia lahan dan mesin menerima keuntungan 68% dari total pendapatan .
Skema kedua, mitra penyedia mesin menerima keuntungan 48-53% dari total pendapataan.
Skema ketiga, mitra penyedia lahan menerima keuntungan sebesar 15-20% dari total pendapatan.
Dengan demikian, Sistem franchising pada keberadaan sistem waralaba ini dapat menjadi solusi atas kebutuhan SPKLU di Indonesia, yang saat ini jumlahnya relatif sedikit dan hanya terkonsentrasi di kota-kota besar. (*)
Editor: Yaspen Martinus