PINUSI.COM - Pemerintah terus mendorong peralihan dari kendaraan berbahan bakar minyak ke kendaraan listrik.
Namun jika dicek, ada perbedaan perilaku penggunaan antara mobil listrik dan sepeda motor listrik.
Prinsipal PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, tantangan sepeda motor listrik terkait jarak tempuh yang rendah.
BACA LAINNYA: Bisa Terbakar, Hindari Parkir Mobil di Bawah Sinar Matahari Saat Cuaca Terik
Sepeda motor listrik tidak bisa mengandalkan SPKLU, sehingga diperlukan stasiun penukaran aki atau SPBKLU dalam jumlah besar.
"Mobil (listrik) bisa menempuh jarak 350 kilometer sekali isi baterai, sedangkan motor paling hanya 50 kilometer."
"Maka kebutuhan SPKLU untuk mobil listrik itu sangat kecil dibandingkan home charging," kata Darmawan saat peluncuran BAMS buatan IBC di Jakarta, Senin (12/6/2023), dikutip dari kompas.com.
Darmawan mengatakan, tantangan ini harus disikapi dan membutuhkan kesamaan visi di antara produsen motor listrik. Karena, belum ada standarisasi baterai, dan aplikasi yang berbeda antar-merek.
Kendaraan listrik, kata Darmawan, tantangannya berbeda. EV tidak membutuhkan SPKLU sebanyak itu, karena pengguna EV lebih mengandalkan pengisian daya di rumah.
"Nah, ini setiap pabrikan motor masih punya standar baterai sendiri, aplikasi sendiri-sendiri, maka ini jadi tantangan."
"Salah satu kendala ini adalah bagaimana kita belum melaksanakan sila ketiga, yaitu adalah pabrikan motor listrik harus kompak," bebernya. (*)
Editor: Yaspen Martinus