PINUSI.COM - Elon Musk mengumumkan mundur dari posisi CEO Twitter pada Kamis (11/5/2023) lalu.
Musk mengatakan melalui Twitter, CEO perusahaan burung biru itu adalah seorang wanita yang tidak ia sebutkan namanya.
Meskipun identitas wanita tersebut masih dirahasiakan, Elon Musk mengonfirmasi proses pergantian CEO sedang berlangsung.
BACA LAINNYA: Ingin Pakai Nama Asli, The Weeknd Bakal ‘Bunuh Diri’
Musk juga mengumumkan bakal mundur dalam waktu enam minggu ke depan, atau pada akhir Juni 2023.
"Senang mengumumkan bahwa saya memiliki CEO baru untuk X/Twitter. Dia akan mulai sekitar 6 minggu lagi!” Cuitnya, Jumat (12/5/2023).
Elon Musk bakal menjabat sebagai Executive Chairman, CTO (Chief Technology Officer), serta mengawasi produk, software, dan sistem operasi Twitter.
BACA LAINNYA: Tinggalkan NCT dan Wayv, Lucas Bakal Bersolo Karier
Pernyataan Elon Musk tersebut pun mendapat ribuan retweet dan suka hanya dalam beberapa menit setelah diposting, dan saham Twitter meningkat lebih dari 2 persen segera setelah pengumuman tersebut.
Langkah Elon Musk mengganti CEO Twitter menjadi suatu bentuk respons di tengah meningkatnya kontroversi mengenai kepemimpinan dan masa depan platform media sosial tersebut.
Sebelumnya, Elon Musk memang sempat meluncurkan jajak pendapat di Twitter yang meminta pengguna memilih apakah dia harus mundur sebagai kepala eksekutif platform media sosial tersebut, atau tidak, seperi dikutip dari Cnet pada Selasa (20/12/2022).
BACA LAINNYA: Ini Risiko Minum Air Dingin Saat Cuaca Panas
Mayoritas warganet memilih Elon Musk keluar dari Twitter, yakni sebanyak 57 persen atau 17,5 juta akun memilih memberi jawaban "Ya".
Saat itu, Musk berjanji mematuhi hasil jajak pendapat tersebut. Akan tetapi, ia tidak langsung mundur dan mengaku mencari orang yang tepat terlebih dahulu untuk mengisi jabatan CEO Twitter.
“Segera setelah saya menemukan seseorang yang cukup bodoh untuk mengambil pekerjaan itu!” Cuitnya.
Pada Februari 2023, Musk kembali berjanji dan memastikan menemukan penggantinya pada akhir tahun ini. Namun, ternyata Musk tidak perlu menunggu hingga akhir 2023. (*)
Editor: Yaspen Martinus