search:
|
PinTertainment

One Piece: Kisah Perjalanan Bartolomeo Kuma yang Penuh Pengorbanan

Suneni/ Senin, 20 Nov 2023 19:30 WIB
One Piece: Kisah Perjalanan Bartolomeo Kuma yang  Penuh Pengorbanan

Kisah hidup Kuma membuat para fans one piece mengidolakan karakter ini (Foto: One Piece Fandom)


PINUSI.COM - Bartolomeo Kuma, sosok yang misterius dan penuh teka-teki, telah menjadi fokus perhatian dalam petualangan dunia One Piece. Dalam artikel ini, kita akan membahas sejumlah misteri terkait Kuma dan mengapresiasi perannya yang luar biasa.

Pertama kali muncul di Archipelago Sabaody, Kuma, yang saat itu menjadi Shichibukai, menimbulkan ketakutan yang luar biasa. Bahkan Topi Jerami harus berhadapan dengannya tanpa Luffy, suatu hal yang dianggap mustahil. Salah satu momen ikonik adalah ketika Kuma menyerap seluruh rasa sakit Luffy sebagai bukti loyalitas Zoro.

Namun, di balik ketangguhan dan kekuatannya, Kuma memiliki kisah hidup yang penuh pengorbanan. Awalnya seorang Pastur, Kuma tumbuh sebagai pribadi yang peduli dan membantu banyak orang. Dia memiliki kemampuan Nikyu Nikyu no Mi yang memungkinkannya mengambil rasa sakit orang lain.

Momen tragis dalam hidup Kuma adalah ketika dia, bersama orang tuanya, dijadikan budak oleh World Nobles karena rasnya yang spesial. Kuma mengalami kehidupan yang tak adil dan kejam, membuatnya memiliki pandangan bahwa mati mungkin lebih baik daripada hidup dalam penderitaan.

Ketika berhasil melarikan diri, Kuma bergabung dengan Revolusioner dan Dragon. Namun, kehidupannya terus penuh dengan penderitaan. Bahkan, saat dia mencoba menyelamatkan istrinya, Ginny, dari World Nobles, dia harus menyaksikan Ginny menjadi budak dan akhirnya meninggal.

Puncak tragisnya adalah ketika Kuma menerima tawaran pemerintah untuk menjadi Proyek Pacifista demi menyelamatkan Bonney, anak dari Ginny. Meskipun kehilangan kesadarannya, Kuma mengabdikan dirinya untuk Bonney yang menderita penyakit yang sama dengan ibunya.

Menggali lebih dalam ke dalam kehidupan Kuma, kita menyadari bahwa di balik sosok yang dingin dan tanpa perasaan, terdapat hati yang penuh pengorbanan dan kepedulian. Kuma mewakili contoh nyata bahwa bahkan dalam kegelapan terdalam, kebaikan dan pengorbanan dapat bersinar. (*)



Editor: Cipto Aldi
Penulis: Suneni

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook