PINUSI.COM - Artis Vincent Rompies berupaya bisa melakukan upaya damai dengan keluarga korban perundungan yang melibatkan putranya, LR.
Upaya damai ini diungkap oleh kuasa hukum Vincent Rompies, Yakup Hasibuan.
Jalur damai ini diharapkan bisa diterima oleh pihak korban untuk menyelesaikan masalah tersebut.
"Tentunya kita semua berharap semua bisa cepat selesai ya, dari pihak keluarga Pak Vincent dan lain-lain bisa diselesaikan dengan kekeluargaan juga," ujar Yakup Hasibuan saat ditemui di kawasan Depok, Jawa Barat, belum lama ini.
Menurut Yakup, terlapor dalam kasus perundingan di SMA Binus ini masih di bawah umur, yang seharusnya bisa mendapatkan perhatian lebih baik, mulai dari hak pendidikan maupun sosial.
"Namun karena mengingat mereka terlapornya ini kebanyakan di bawah umur, dan memang masih sangat diperhatikan juga sebenarnya."
"Jadi memang kita berharap apa pun yang terjadi ini cepat selesai, karena kan kembali lagi karena usianya masih di bawah umur, harus kita lindungi bareng-bareng," tutur Yakup Hasibuan.
Apabila laporan polisi kasus perundungan tersebut masih terus berjalan, ada banyak hal yang harus dipertimbangkan, melihat terlapor masih di bawah umur.
"Iya cukup kuat (psikologis), tentunya itu yang harus kita jaga juga, bukan hanya terlapor, pelapor pun harus kita jaga," papar Yakup.
Kendati demikian, pihak Vincent Rompies siap untuk bertanggung jawab atas korban, yang saat ini masih menjalani perawatan buntut perundungan.
"Kita enggak memandang terlapor, pelapor pun harus kita jaga, karena kita enggak memandang ini, karena terlapor atau pelapor semua ini di bawah umur, harus diberikan perhatian khusus," jelas Yakup.
Pihak Vincent Rompies masih terus melakukan komunikasi dengan Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak (KPPA), untuk menemukan titik terang dalam kasus perundungan tersebut.
"Kami sedang berkoordinasi dengan ke Kementerian Perlindungan Anak, karena fokusnya sebenarnya menurut kami, kalau masalah detail kasus kenapa kita enggak pernah cerita, karena sudah ditangani oleh pihak kepolisian, jadi kita hormati," imbuh. (*)