PINUSI.COM - Galeri Indonesia Kaya kembali mempersembahkan drama monolog musikal berjudul Kenang-kenangan Roekiah pada 27 Januari 2024, yang dibagi dalam dua sesi, yaitu pukul 15.00 dan 19.00 WIB.
Sosok Roekiah diperankan oleh Loise Monique.
Roekiah merupakan perempuan pertama di Indonesia yang berhasil meraih kesuksesan di dunia musik dan perfilman.
Ia sudah memulai kariernya sejak kecil di bidang tarik suara dan sandiwara, dengan mengikuti pementasan-pementasan orang tuanya.
Ia lalu bergabung di Opera Palestina di Batavia, hingga akhirnya bernyanyi bersama orkes Lief Java, sebuah orkes yang terkenal di Batavia pada masa itu, di mana Ismail Marzuki memulai karier bermusiknya.
Dikenal dengan suaranya yang lembut dan penuh penghayatan, Roekiah menjadi bintang panggung yang dicintai masyarakat saat itu.
Tahun 1937 menjadi awal dari kesuksesannya di dunia film.
Nama dan wajahnya semakin dikenal masyarakat berkat meledaknya film Terang Boelan, di mana Roekiah mendapatkan peran utama di film ini.
Melalui penampilan yang dilihat PINUSI.COM, dirinya harus bernasib nahas, karena masa pendudukan Jepang harus membuat film-film propaganda hingga Roekiah mengalami keguguran.
Louise Monique mengaku kagum dengan sosok Roekiah, bahkan kisah hidupnya hampir mirip.
"Saya merankan karakter Roekiah ini karena kagum dengan sosoknya."
"Bahkan pas banget kisahnya sama aku yang pengin tampil di atas panggung."
"Aku waktu baca sosoknya dia dari berbagai sumber itu juga yang membuat aku miris banget, apalagi paspendudukan Jepang kan waktu itu sampai ke Manila bahkan Singapura, saat nama dia lagi naiknya."
"Tentu saja saya juga bertanya-tanya dengan para senior, seperti komunitas Teater Koma maupun teater keliling," ungkap Louise Monique.
Louise Monique juga mengaku mengalami rintangan saat mencari sumber dengan kerabat dekat Roekiah.
"Wah, ini pertanyaan menarik banget."
"Ya betul, kita tuh sampai cek komentar ada yang mengaku cucu bahkan cicitnya Roekiah ya, tapi yang kami dengar dari makamnya Roekiah ini tuh enggak terawat juga."
"Jadi lumayan menantang sekali. Mungkin itu saja yang dapat aku sampaikan sejauh ini," tuturnya.
Sutradara Kenang-kenangan Roekiah, Chriskevin Adefrid, mengaku melibatkan akademisi untuk membahas Roekiah hingga jatuh hati dengan kisahnya yang menjadi karyanya.
"Ini semua kami riset dulu ya, benar, selain dari sumber-sumber teman, media, semuanya juga bertanya dengan akademisi."
"Tapi yang diangkat sekarang itu secara general saja, agar tidak bias sejarah."
"Aku tertarik garap tentang Roekiah ini dulu sempet mikir, ada gak ya seniman Indonesia yang ada di masa kolonial hingga Jepang kan?"
"Ternyata ketemu lah Roekiah ini, pas aku cek itu kisahnya, wah, gokil nih, bisa nih diangkat," beber Chriskevin Adefrid. (*)