PINUSI.COM - Nikita Mirzani tidak terima dengan film Dirty Vote yang viral di media sosial.
Menurutnya, film itu adalah bentuk fitnah dan kezaliman terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Dalam unggahan di Instagramnya, Nikita Mirzani mengkritik film dokumenter yang dibawakan oleh tiga akademisi hukum, yaitu Bivitri Susanti, Feri Amsari, dan Zainal Arifin Mochtar.
Ia menilai film itu tidak objektif dan cenderung memojokkan Prabowo-Gibran.
“Film Dirty Vote adalah black campaign versi akademis."
"Bayangkan, pemilu belum dimulai sudah menuduh curang, dan arahan tuduhan selalu ke Pak Jokowi dan paslon nomor 2,” tulis Nikita Mirzani, Senin (12/2/2024).
Ia juga menyayangkan film itu tidak membahas soal 31 ribu surat suara yang ditemukan di Malaysia, yang menurutnya merupakan bukti kecurangan pemilu.
Ia mempertanyakan apakah film itu tidak merusak Pemilu 2024 dan sistem demokrasi di Indonesia.
Nikita Mirzani juga menyoroti salah satu adegan film yang menunjukkan salam empat jari, yang diartikan sebagai simbol koalisi antara paslon 1 dan 3 jika terjadi putaran kedua pemilu.
Ia menganggap hal itu sebagai bentuk penghinaan terhadap Prabowo-Gibran.
“Film ini mungkin bermaksud mengedukasi rakyat soal hukum di negeri ini, tapi di sisi lain sejak awal sudah menyudutkan salah satu paslon dan ditayangkan saat masa tenang Pemilu 2024,” katanya.
Nikita Mirzani yang dikenal sebagai pendukung setia Prabowo-Gibran, mengaku semakin yakin paslon 2 sedang difitnah, dianiaya, dan dizalimi. Ia pun tetap berpegang pada pilihannya.
“Film ini makin membuat saya yakin, bahwa 2 saat ini sedang difitnah, dianiaya, dan dizalimi. Tetap nomor 2 di hati,” tegasnya. (*)