PINUSI.COM - Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) Universitas Gajah Mada, super creative hub terbesar di Asia Tenggara, menggelar acara musik perdana bertajuk Nusantara Beat Indonesian Tour.
Kolaborasi dengan Erasmus Huis, Forum Musik Fisipol (FMF), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL UGM), dan Warta Jazz ini merupakan bentuk komitmen GIK UGM sebagai wadah peleburan antara kampus dan industri, baik nasional maupun internasional.
Acara ini juga menjadi bagian dari rangkaian acara menuju peluncuran GIK UGM.
Lebih dari Sekadar Konser Musik
Nusantara Beat Indonesian Tour bukan sekadar konser musik, tetapi juga perwujudan esensi GIK UGM yang menggabungkan seni, budaya, sains, dan teknologi.
"Rangkaian acara ini tidak hanya mengajak pengunjung mengenal lingkungan kampus UGM, tetapi juga membangun semangat kolaborasi yang lebih mendalam,” jelas Garin Nugroho - Chief Program Officer GIK UGM.
Pertunjukan Musik, Workshop, dan Diskusi
Acara Nusantara Beat Indonesian Tour berlangsung di Selasar Barat FISIPOL UGM pada Senin 4 Maret 2024.
Dimulai dengan workshop dan diskusi pada pukul 10.00, acara ini ditutup dengan konser musik pada pukul 19.00. Seluruh rangkaian acara ini diselenggarakan secara gratis bagi seluruh pengunjung.
Nusantara Beat: Diaspora Musik Indonesia di Eropa
Nusantara Beat adalah grup musik berbasis di Amsterdam, yang terdiri dari enam musisi dengan akar budaya Indonesia yang kuat.
Mereka menghadirkan sentuhan kontemporer pada musik tradisional Nusantara melalui lagu-lagu psychedelic-folk yang menghanyutkan.
Sebagai bagian dari diaspora Indonesia, mereka berperan penting dalam diplomasi budaya, mewakili ragam kesenian nusantara.
Grup ini telah tampil di berbagai venue dan festival musik bergengsi di Eropa, menunjukkan kekayaan dan keragaman musik Indonesia kepada dunia.
Nusantara Beat Indonesian Tour bukan hanya tentang hiburan, tetapi juga upaya GIK UGM sebagai super creative hub dalam menghadirkan kolaborasi multidisiplin, memperkaya khasanah musik, dan membawa pengetahuan baru hasil dari diaspora Indonesia di dunia internasional.
Semangat GIK Menyapa tidak hanya menjadi perkenalan, tetapi juga awal dari perjalanan GIK UGM yang menginspirasi dalam membangun pemimpin masa depan yang kreatif, inovatif, kolaboratif, inklusif, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
“Erasmus Huis senang bisa berkolaborasi dengan Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) Universitas Gadjah Mada Yogyakarta."
"Yogyakarta terkenal dengan warisan budayanya yang kaya dan komunitas pelajar muda yang antusias, dan ini menjadi wadah yang ideal untuk Nusantara Beat."
"Besar harapan kami agar perpaduan unik antara akar musik Belanda dan akar musik Indonesia dapat menginspirasi masyarakat lokal untuk lebih mengeksplorasi musik dan budaya Indonesia,” ucap Nicolaas de Regt, Direktur Erasmus Huis. (*)