PINUSI.COM - Anemia Aplastik menjadi penyebabn kematian Babe Cabita.
Anemia Aplastik adalah kondisi langka, di mana sumsum tulang kehilangan kemampuannya memproduksi jumlah sel darah yang cukup.
Ini termasuk sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
Kondisi ini berpotensi mengancam jiwa karena tubuh menjadi rentan terhadap infeksi, pendarahan, dan kekurangan oksigen.
Penderita Anemia Aplastik sering mengalami gejala seperti kelelahan, sesak napas, mudah memar atau berdarah, dan infeksi berulang.
Namun, karena gejalanya sering kali tidak spesifik, diagnosis sering kali tertunda atau sulit ditegakkan.
Perawatan Anemia Aplastik bergantung pada tingkat keparahan penyakit.
Terapi dapat mencakup transfusi darah untuk mengatasi kekurangan sel darah, obat-obatan untuk merangsang produksi sel darah di sumsum tulang, dan terapi imunosupresif untuk menekan respons sistem kekebalan tubuh yang salah menyerang sumsum tulang.
Kematian Babe Cabita, menyadarkan banyak orang akan pentingnya pemahaman tentang penyakit langka seperti Anemia Aplastik.
Semoga kesadaran ini membawa perubahan positif dalam upaya penelitian, diagnosis, dan perawatan penyakit-penyakit langka di masa depan. (*)