PINUSI.COM - Ayu Ting Ting mendapat penghargaan dari ayah calon suaminya, Muhammad Fardana, yang tak mempersoalkan masa lalunya yang penuh liku.
Dharsyi Akib, ayah Muhammad Fardana, mengaku salut dengan Ayu Ting Ting yang membesarkan anaknya, Bilqis, seorang diri selama 10 tahun.
Ayu Ting Ting dan Muhammad Fardana bertunangan pada 4 Februari 2024, setelah sebelumnya dikenalkan oleh orang tua mereka.
Keduanya merasa cocok dan siap melangkah ke jenjang yang lebih serius.
Namun, banyak netizen yang mengkritik hubungan mereka, karena Ayu Ting Ting memiliki masa lalu yang kurang baik.
Ayu Ting Ting pernah hamil duluan dan menikah dengan Henry Baskoro Hendarso alias Enji, namun bercerai setelah 19 hari menikah.
Ayu Ting Ting kemudian membesarkan anaknya, Bilqis, seorang diri hingga sekarang.
Masa lalu Ayu Ting Ting ternyata tak menjadi halangan bagi Dharsyi Akib, ayah Muhammad Fardana, untuk menerima Ayu Ting Ting sebagai calon menantunya.
Dharsyi Akib justru menghormati Ayu Ting Ting yang telah berjuang membesarkan anaknya tanpa bantuan siapa pun.
“Saya lihatnya baik juga, kenapa? Dia ini kan bayangkan, 10 tahun bisa besarkan anak. Itu yang saya salut,” kata Dharsyi Akib.
Dharsyi Akib juga mengaku tak peduli dengan masa lalu Ayu Ting Ting yang kelam.
Baginya, setiap manusia memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Yang penting adalah orang tersebut sudah berubah lebih baik.
“Untuk apa yang terjadi di belakangnya, ya saya enggak mau tahu lah."
"Yang penting namanya manusia itu kan punya kekurangan dan kelebihan.”
“Namanya manusia, kalau ada kesalahan ya sudah jangan dilakukan
lagi, kebaikan ke depannya seperti apa,” tuturnya.
Dharsyi Akib juga menegaskan tak terlalu memperhatikan latar belakang keluarga Ayu Ting Ting, asalkan Muhammad Fardana menyukainya.
Dharsyi Akib percaya anaknya sudah bisa menilai sendiri sosok perempuan yang akan menjadi calon istrinya.
“Ya sudah, kita tut wuri handayani aja, dengan siapa pun kalau memang sudah pilihan ya monggo."
"Saya enggak melihat latar belakangnya apa, yang penting sama-sama senang."
"Kalau kita tentuin tapi enggak sama-sama senang, ada masalah nanti kita disalahin,” cetusnya. (*)