PINUSI.COM - Rilis terbaru dari Record of Ragnarok, yaitu Chapter 86, membawa kita ke dalam pertarungan seru antara pembunuh Dewa dan pembunuh manusia. Dengan judul "Pembunuh Dewa versus Pembunuh Manusia," kita dibawa ke zaman bakumatsu di mana Susanoo mikoto, Dewa Jepang yang kuat, menghadapi Okita Soji, pembunuh manusia terkuat pada zamannya.
Chapter ini memperlihatkan bagaimana Susanoo, Dewa yang menciptakan pedang legendaris, menantikan saat bertarung melawan Okita Soji. Pertarungan ini dipertontonkan dalam arena baru di daerah Kyoto, di akhir zaman Edo, yang telah direnovasi khusus untuk ronde ke-10 ini.
Arena ini menjadi tiruan sempurna dari Kyoto pada akhir zaman Edo, tempat di mana seni teknik berpedang mencapai puncaknya. Para dewa memiliki lima kemenangan dan hanya dua kekalahan lagi bagi manusia untuk menuju pada kehancuran mereka. Dewa pedang, yang tak tertandingi, tiba dengan senjata legendarisnya, Ameno Murakumo, yang telah membantai monster berkepala delapan dan dewa-dewa jahat di Takamagahara.
Okita Soji, pembunuh manusia terkuat, juga tampil dengan karismatiknya. Di tengah-tengah pertarungan, kita melihat interaksi antara Soji dan Susanoo, di mana keduanya tampaknya memiliki kenangan di ikedaya, sebuah tempat bersejarah di Kyoto.
Susanoo mengungkapkan bahwa ia telah menunggu Okita Soji sebagai pembunuh manusia terkuat di zaman bakumatsu. Pertarungan ini menjadi penantian lama bagi Susanoo, yang ingin melihat kekuatan Okita Soji secara langsung.
Chapter ini juga memperlihatkan bagaimana atmosfer pertarungan menjadi semakin intens, dengan para penonton yang memberikan dukungan dan komentar. Meskipun Okita Soji dianggap sebagai pembunuh manusia terkuat, ia tampaknya teralihkan dengan mudah oleh kehadiran seseorang di sisi arena.
Pertarungan ini menjadi titik fokus utama dalam chapter terbaru ini, memberikan penggemar Record of Ragnarok momen epik yang ditunggu-tunggu. Dengan penggambaran yang mendalam tentang karakter dan sejarah mereka, chapter ini menimbulkan pertanyaan tentang siapa yang akan keluar sebagai pemenang di akhir pertarungan.
Seiring chapter berakhir, kita ditinggalkan dengan pertanyaan yang menggantung, siapakah yang akan menjadi pemenang dalam pertarungan akhir ini antara pembunuh Dewa dan manusia?