PINUSI.COM - Keluarga Raffi Ahmad dan Nagita Slavina kembali menjadi sorotan netizen, setelah putra kedua mereka, Rayyanza Malik Ahmad atau yang akrab disapa Cipung, tampil dalam acara sahur.
Foto-foto Cipung yang tampak mengantuk di tengah-tengah acara tersebut, memicu kritik terhadap pasangan selebritas tersebut, dengan banyak netizen menuding mereka melakukan eksploitasi anak.
Sebuah unggahan foto Cipung yang masih mengantuk di salah satu segmen acara, langsung mendapat respons tajam dari pengguna media sosial.
Banyak yang menilai kehadiran Cipung dalam acara tersebut sebagai bentuk eksploitasi anak, sementara yang lain mengkritik pasangan tersebut, karena menganggapnya sebagai hal yang lucu atau inspiratif.
Kontroversi ini pun terus berkembang ketika Cipung juga hadir dalam acara sahur pada hari berikutnya.
Meskipun dalam kondisi yang sama, kehadiran Cipung tetap menjadi bahan perdebatan netizen, dengan banyak yang mempertanyakan alasan mengapa anak sekecil itu harus ikut dalam acara tersebut.
Netizen mengecam Raffi Ahmad dan Nagita Slavina serta stasiun televisi yang menayangkan acara tersebut, meminta agar Rayyanza tidak lagi diikutsertakan dalam segmen live yang bisa mengganggu istirahat anak yang baru berusia 2 tahun tersebut.
Polemik ini terus memanas di media sosial, memunculkan pertanyaan tentang batas antara kebahagiaan keluarga selebritas dan potensi eksploitasi anak dalam industri hiburan.
"Dulu
org banyak berharap jadi cipung, gue ga mau, ya kasian ga sih pdhl emak
bapaknya tajir tapi anaknya disuruh kerja mulu???? syutinglah photoshootlah
blablabla," kata netizen.
"Jika Anda salah satu dari orang-orang yang mendukung pasangan untuk mengeksploitasi anak-anak kecil mereka dan memaksa mereka melakukan hal ini di TV atau saluran YouTube mereka, you’re sick in the head and I don’t trust you. Jika menurut Anda ini lucu, Anda sedang kacau," tutur pengguna akun sturmnfrei.
"Aneh banget sama yg bilang 'semangat kita semua, liat tuh cipung masih kecil tapi udah kerja keras' eksploitasi anak kok dijadiin motivasi," timpal yang lainnya. (*)