PINUSI.COM - Curahan hati Via Vallen di media sosial mengejutkan banyak orang.
Penyanyi tersebut mengungkapkan ketidaknyamanannya dengan lingkungan keluarganya, yang tampak tidak mengerti dan selalu adu nasib.
Dalam curhatannya, Via Vallen bahkan mempertanyakan statusnya sebagai anak kandung, merasa sering menjadi korban dari keputusan yang tidak adil dalam keluarga.
"Sampai aku ini mikir, 'Di rumah itu statusku beneran anak kandung bukan?' Kok dari dulu hobi banget bikin menderita dan sampai aku setua ini masih belum sadar juga," tulis Via Vallen.
Di lingkungannya, Via merasa dikelilingi oleh orang-orang egois yang tidak peduli dengan kesulitan yang dialaminya.
Bahkan, dia menyebut beberapa anggota keluarganya memiliki ciri-ciri psikologis yang menyerupai gangguan kepribadian narsistik.
"Aku ada di lingkungan orang-orang yang egois."
"Orang-orang yang secara psikologi, ciri-cirinya seperti pengidap NPD."
"Jadi mau semenderita apa pun kita, mereka ga akan peduli. Kalo diomong pun, yang ada malah jadi adu nasib, dan itu capek. Namanya manusia itu pasti punya batas sabar."
"Mau sedekat apapun hubungannya, kalau kita udah bantu, tapi bantuan kita disalahgunakan terus dan itu terjadi berulang-ulang. Lama-lama ya capek juga."
"Intinya kita gak akan bisa merubah mereka. Jadi,ya memang harus kita yang berubah," ungkap Via Vallen.
Terlebih lagi, Via Vallen menyinggung tentang adiknya yang terlibat dalam kasus penggelapan barang, dan membuat publik heboh dengan tindakannya.
Meskipun sudah tidak tinggal di rumah tersebut, Via Vallen merasa terganggu dengan tindakan sang adik yang dianggapnya tidak bertanggung jawab.
"Kayak masalah yang mungkin baru-baru ini ada beberapa dari kalian sempat dengar."
"Aku enggak tahu-menahu tapi dibawa-bawa juga namanya."
"Padahal aku sudah lama enggak tinggal di rumah tersebut, dan posisi anaknya jauh-jauh hari sebelum bulan puasa sudah diusir karena dia udah lancang jual-jualin barang dan gade-gadein barang yang bukan miliknya tanpa izin."
"Kenapa bisa kayak gini? Ya karena dasarnya gak bisa susah, pengen enak terus. Giliran fasilitas dicabut, pengennya yang instan... Duit gak ada, barang apa aja di rumah disikat."
"Orang kayak gitu masih mau dikasih ati lagi?"
"Disuruh angkat kaki dari rumah. Kalau berubah lebih baik dan tobat, baru boleh pulang," tulis Via Vallen.
Curhatan tersebut menjadi sorotan publik, terutama karena Via Vallen mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap kondisi keluarganya secara terbuka di media sosial.
Dia mengaku akan menghapus curhatannya jika kondisi sudah membaik, tetapi sampai saat itu, dia merasa perlu meluapkan keluh kesahnya.
"Ehhh, ternyata berulah lagi. Masih harus banget dibela??? Orang kalau berani berbuat ya harus berani tanggung jawab dong. Ini malah masih ada yang bela. Terus aku yang diem aja malah disalahin. Ujung-ujungnya tetap pulang ke rumah kek..."
"Aku kalau udah nulis kayak ginian di socmed, itu karena sumpah, udah eneeeeg banget."
"Maafin yaa, entar kalau keselnya reda, aku hapus," bebernya. (*)