PINUSI.COM - Sinema Hong Kong memainkan peran penting dalam budaya pop saat ini.
Alur cerita klasiknya menawarkan perpaduan sempurna antara adegan aksi yang mendebarkan, selipan humor, dan suasana Hong Kong yang unik dan menawan.
Elemen-elemen ini telah menciptakan kesan jangka panjang Hong Kong sebagai tujuan wisata ikonis bagi para pencinta film, menarik orang-orang dari seluruh dunia untuk mengunjungi dan merasakan suasana yang luar biasa ini secara langsung.
Ditunjuk sebagai Youth Ambassador Asian Film Awards tahun ini, aktor asal Thailand Mario Maurer menghadiri acara AFA pada akhir Maret lalu, dan diundang oleh Hong Kong Tourism Board (HKTB), untuk membuat video promosi sebagai bentuk penghargaan terhadap perfilman Hong Kong.
Dengan dukungan yang telah lama diberikan kepada industri perfilman, HKTB mengajak Mario, yang mengenakan kostum tokoh utama dalam film-film tersebut, untuk menjelajahi lokasi-lokasi ikonik perfilman Hong Kong, dan menemukan kembali pesona sinema Hong Kong yang memukau, serta Hong Kong sebagai destinasi wisata ikonik bagi para pencinta film.
Petualangan dimulai dengan perjalanan yang terinspirasi dari film Chungking Express.
Disutradarai oleh Wong Kar-Wai yang terkenal di dunia, film yang seru ini menginspirasi Mario untuk berdandan seperti karakter polisi dari film tersebut, dan berjalan-jalan di sekitar Eskalator Central-Mid-Levels sepanjang 800 meter.
Di sepanjang jalan, Mario melihat toko-toko dan arsitektur klasik Hong Kong, yang menjadi ciri khas estetika Wong Kar-Wai.
"Ketika saya menonton film Wong Kar-Wai, saya melihat sekilas kehidupan sehari-hari di Hong Kong."
"Itulah mengapa saya senang menjelajahi toko-toko yang menarik, bangunan rumah susun, dan gerai tukang cukur di sekitar eskalator," papar Mario.
Pemberhentian berikutnya adalah mengisi ulang tenaga di Cha Chaan Teng, sebuah kafe bergaya Hong Kong yang terkenal dengan sajian makanan Timur dan Barat yang sederhana namun berpadu sempurna.
Cha Chaan Teng menawarkan beragam menu untuk dinikmati setiap saat sepanjang hari, baik untuk sarapan, makan siang, minum teh di sore hari, maupun makan malam.
Terdapat menu klasik seperti teh susu ala Hong Kong, roti panggang ala Hong Kong, Bolo Bun, sup makaroni, dan Baked Pork Chop Rice yang merupakan hidangan klasik khas Hong Kong.
Kali ini, Mario mengunjungi Hung Wan Cafe di Mong Kok, yang menjadi lokasi syuting Lucky Cafe dalam film The Lucky Guy.
Berpakaian sebagai pelayan di Cha Chaan Teng, Mario berperan sebagai Ho Kam Sui, tokoh utama dalam film tersebut.
Kalau Pinusian tertarik dan ingin menjelajahi lebih banyak menu Cha Chaan Teng, ada banyak kafe terkenal lainnya yang patut dikunjungi, masing-masing menawarkan makanan lezat dan kesempatan untuk berfoto.
Beberapa pilihan terkenal di antaranya Lan Fong Yuen (di Central), Mido Café (di Yau Ma Tei), Australian Dairy Company (di Jordan), dan Kedai Kopi Cheung Hing (Happy Valley).
Lokasi terakhir adalah Tai Kwun di Central dari film 77 Heartwarmings, film romantis yang juga dibintangi oleh Mario.
Mengulangi perannya dalam film tersebut sebagai Marvel, sang superstar tampan, Mario mengunjungi Tai Kwun, bekas Kompleks Kantor Polisi Pusat yang direvitalisasi menjadi pusat warisan, seni, dan budaya modern yang mencakup museum seni, area pameran, tempat perbelanjaan, dan restoran yang apik.
Tempat nongkrong populer ini memadukan arsitektur bergaya kolonial bersejarah dengan gedung pencakar langit modern Hong Kong dengan sempurna, menciptakan harmoni yang sempurna antara yang lama dan yang baru.
Selain Hong Kong yang menjadi landmark bagi berbagai film legendaris, Hong Kong Tourism Board terus mendukung industri film dengan mendukung berbagai produksi film internasional, termasuk film yang baru saja dirilis, Under Parallel Skies, yang dibintangi oleh aktor Thailand, Win Metawin, dan aktris muda Filipina, Janella Salvador.
HKTB juga telah meluncurkan panduan perjalanan khusus (https://www.discoverhongkong.com/seasia/what-s-new/cinematic-hong-kong.html), yang berisi serangkaian pengalaman yang dikurasi secara khusus di mana pengunjung dapat membenamkan diri dalam dunia film Hong Kong, dan menemukan keindahan kota ini di luar pemandangannya yang terkenal.
Pengunjung dapat mengenang kembali adegan klasik dalam Infernal Affairs di toko-toko kaset di Ap Liu Street, menelusuri kembali perjalanan sepeda motor terkenal dalam film Fallen Angels karya Wong Kar-wai di atas bus dengan atap terbuka, dan memberikan penghormatan kepada legenda seni bela diri Bruce Lee di lokakarya Wing Chun, merasakan pesona kota ini dalam sebuah perjalanan yang terinspirasi oleh keajaiban dan cahaya layar perak. (*)