PINUSI.COM - Dalam cerita rakyat Jepang, terdapat beragam makhluk mitologi yang menghadirkan nuansa misterius dan kadang menyeramkan.
Salah satu di antaranya adalah sosok yang sering menjadi sumber ketakutan di Jepang barat, Ushi-oni.
Namun, sebelum kita melangkah lebih jauh, marilah kita mengenal lebih dekat tentang makhluk ini.
Secara harfiah, Ushi-oni memiliki arti iblis lembu atau setan banteng.
Namanya saja sudah mencerminkan sifatnya yang menyeramkan.
Ushi-oni sering digambarkan sebagai makhluk besar dengan bentuk menyerupai banteng atau sapi raksasa, lengkap dengan tanduk besar dan tubuh yang dibalut bulu tebal.
Namun, penampilan Ushi-oni dapat bervariasi tergantung pada versi cerita di berbagai daerah Jepang.
Ada yang menggambarkannya memiliki kepala lembut dengan tubuh laba-laba, kucing, atau bahkan seperti manusia yang mengenakan kimono.
Kekejaman dan kejahatan adalah ciri khas Ushi-oni.
Makhluk ini seringkali menjadi penyebab kerusakan kota, menimbulkan kutukan, dan membawa penyakit yang mengerikan.
Bahkan, dalam beberapa cerita, Ushi-oni dikatakan bertanggung jawab atas badai dan cuaca buruk yang melanda laut, yang bisa mengacaukan perjalanan kapal-kapal dan mengganggu para nelayan.
Salah satu aspek menyeramkan dari Ushi-oni adalah kerja samanya dengan sesama yokai, seperti Nureona dan Isoona.
Mereka bekerja sama dalam memancing manusia, terutama para pria, dengan menampilkan diri mereka di air.
Begitu korban mendekat, Ushi-oni menyerang dengan ganas, sering kali dengan menggigit hingga menyebabkan kematian.
Kemudian, mayat korban akan dibagi-bagikan kepada sesama yokai yang berkolaborasi.
Kisah-kisah tentang Ushi-oni tidak hanya menambah warna dalam warisan budaya Jepang, tetapi juga mencerminkan pandangan masyarakat terhadap alam sekitarnya.
Dalam mitologi Jepang, hubungan antara manusia dan alam semesta sering kali dipenuhi dengan ketegangan dan rasa hormat yang mendalam terhadap kekuatan alam yang maha kuasa. (*)