PINUSI.COM - Ditetapkannya Hari Kebaya Nasional di tanggal 24 Juli oleh Pemerintah Indonesia menjadi sebuah gebrakan baru dalam dunia film terutama film pendek yang digarap oleh Bakti Budaya Djarum Foundation. Pihaknya mengaku akan merilis film pendek dalam bentuk sinematografi yang berjudul " Kebaya Kala Kini".
Film yang memancarkan esensi dan representasi perempuan Indonesia dari masa ke masa ini dibintangi oleh Dian Sastrowardoyo, Putri Marino, Syandria Kameron, dan Woro Mustiko. Film yang dibalut dengan simbol kehidupan dan perjalanan budaya ini menjadi tonggak dalam film tersebut.
Karya film yang mengangkat kebaya ini menjadi identitas perempuan Indonesia yang lahir dari imajinasi dengan menelusuri berbagai sudut pandang yang semakin dinamis dan transformasi perempuan dari masa ke masa. Film ini digarap di Kulon Progo dengan memakan waktu dua hari dan akan direncanakan membuat versi panjangnya.
" Kita syuting 2 hari di kulon progo. Mungkin next time bisa versi panjang. Melalui film ini, saya akrab dengan kebaya karena saya asli Jogja. Ada beberapa konsep yang diajukan dari Indonesia kaya dan andalkan metafora seperti harapan dan doa, kayak mau kemana. Kebaya bukan sekedar baju yang dipakai tetapi representasi perempuan Nusantara. Casting menggunakan ibu2, cara film ini sampe kalangan desa hingga kota. Untuk pemilihan talentnya ini kita berawal dari segmen masyarakat biasa terlebih dahulu lalu ke tingkat atas mencari seniman dan tingkat terakhir public figure. Semuanya ini tentu yang mencerminkan the real kebaya dalam kehidupan mereka sehari - hari." ungkap Bramsky, Sutradara Kebaya Kala Kini saat Konferensi Pers di Galeri Indonesia Kaya (23/7/2024).
" Sebagai desainer, kebaya ini salah menjadi item rancangan favoritku. Bukan sekedar warisan budaya, styling di film ini memperlihatkan spektrum yang luas seperti Mega bintang Putri Marino dan Dian Sastro sampai ibu2 dari berbagai kalangan. Dengan beragam jenis kebaya harus ditampilkan. Selain padu padan juga hadirkan kebaya dari pasar. Semua lini industri bisa diperlihatkan di film ini" ungkap Hagai Pakan selaku Fashion Designer.
" Waktu kecil ke Singaraja itu kampung ibuku memang kebaya itu menjadi melekat di daerah itu juga makanya excited juga kalo buat kebaya upacara apa hari ini ya. Kebaya menjadi bagian penting dan besar dalam hidupku. Even tidur pun memakai kebaya. Mungkin masih banyak takut memakai kebaya yang maybe lawas atau beban tersendiri. Lewat film ini berkenan kebaya untuk kehidupan sehari sesuai style. Entah pakai jeans atau apapun." ungkap Putri Marino.
