PINUSI.COM - Selebgram terkenal, Fujianti Utami atau Fuji, baru saja mengungkapkan insiden tidak menyenangkan yang dialaminya saat mengikuti event lari di Kendari, Sulawesi Tenggara. Fuji berbicara mengenai pengalaman tersebut, berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi.
Fuji awalnya menceritakan bagaimana ia tiba-tiba ditarik dan dipeluk oleh seorang ibu berbaju hitam setelah mengikuti acara lari tersebut. Meski awalnya Fuji tampak ingin berbalik arah, ibu tersebut menahannya.
"Aku ditarik ibu-ibu mah nggak nangis. Biasa saja. Mungkin karena dia gemas, ngefans, aku mah nggak masalah," ujar Fuji saat ditemui di Polres Metro Jakarta Barat, Selasa (6/8/2024). Namun, ia menegaskan bahwa ia tidak ingin menyalahkan siapa pun atas insiden tersebut. Lebih lanjut, Fuji membahas insiden kedua yang lebih mengganggu, di mana area sensitifnya disentuh.
"Yang aku permasalahkan itu kalau misalnya kena ke area-area sensitif ya," kata bintang film "Bukan Cinderella" itu.
Fuji kemudian mengimbau masyarakat untuk tidak sembarang memegang atau memeluk seseorang, terutama orang yang belum dikenal. "Sebenarnya itu agak sensitif sih, aku cuma mau kasih tahu di situ bukan masalah aku kena ini, itu. Sebenarnya soal masalah tolonglah pengertiannya gitu lho, jangan asal pegang orang," tegasnya.
Panitia Event Run Meminta Maaf
Panitia penyelenggara event lari di Kendari turut menyampaikan permintaan maaf terkait insiden yang menimpa Fuji. Ketua Panitia Sultra Fun Run, Isei Audrey Natanti, menyatakan permohonan maaf atas kejadian tersebut, mengakui bahwa situasi tersebut di luar dugaan mereka.
"Kami dari panitia memohon maaf atas insiden yang dialami itu. Ini semua di luar dari dugaan kami selaku panitia," kata Isei kepada detikcom, Selasa (6/8/2024).
Isei juga mengungkapkan bahwa panitia sebenarnya sudah menyediakan pengamanan ketat untuk Fuji, namun tim pengamanan kewalahan mengatasi banyaknya masyarakat yang hadir.
"Ada juga bodyguard, cuman memang terlalu banyak orang. Jadi penjagaan kewalahan karena banyak masyarakat yang datang," jelasnya.
"Kejadian ini menjadi atensi dan pelajaran bagi kami, agar insiden seperti ini tidak terjadi kembali di kemudian hari," tambah Isei.