PINUSI.COM - PK Entertainment dan TEM Presents, sebagai promotor Dua Lipa terkena dampak dari pembatalan konser “Radical Optimism Tour” di Jakarta.
Warganet menganggap konser tersebut dibatalkan semata-mata karena kesalahan promotor saja.
Padahal yang disoroti oleh Dua Lipa ialah kondisi keamanan panggung yang disiapkan oleh vendor Mata Elang Productions.
Baca Juga: Konomi Suzuki: Antusias para Fans untuk Konser dan Ulang Tahun ke-28 di Comicfuro 19 Day 1
Luapan kekesalan netizen juga terlihat dalam komentar mereka di akun Instagram @lambe_turah.
"Mending pk entertain stop deh jd promotor bubar aja lu," ungkap akun @haloobii, dikutip Senin (11/11/2024).
"Promotor amatir? Bisa-bisanya gx siapin spek panggung sesuai standart International dualipa, malah siapin panggung karnaval," tulis akun @joeojinoai.
Baca Juga: Tanpa Mees Hilgers, Shin Tae-yong Harus Coret Empat Pemain Timnas untuk Hadapi Jepang dan Arab Saudi
Sebelumnya, dalam pernyataannya melalui media sosial, promotor mengungkapkan bahwa alasan utama pembatalan ini adalah kekhawatiran atas keamanan struktur panggung yang disediakan Mata Elang Productions.
PK Entertainment dan TEM Presents menjelaskan bahwa persyaratan teknis yang diminta oleh tim Dua Lipa tidak dapat dipenuhi sepenuhnya, yang menyebabkan ketidaknyamanan dan keberatan dari pihak manajemen artis terkait keamanan panggung.
Kegagalan ini menjadi masalah serius, mengingat persiapan ini seharusnya mencerminkan pengalaman dan profesionalisme dari vendor yang dipercaya menangani produksi acara besar.
Padahal, PK Entertainment telah memiliki reputasi yang baik di Indonesia, dengan kesuksesan dalam menggelar konser artis dunia seperti Coldplay, Bruno Mars, dan LANY.
Di sisi lain, Mata Elang Productions melalui unggahan di Instagram, menyatakan bahwa mereka telah menyelesaikan panggung sejak tanggal 6 November 2024, bahkan mengklaim memiliki sertifikasi keamanan dari pihak yang berpengalaman.
Namun, pihak vendor tidak menyebutkan siapa yang mengeluarkan sertifikasi tersebut, yang mengundang spekulasi apakah upaya mereka sekadar formalitas tanpa memastikan seluruh aspek teknis yang dibutuhkan.
Bagi sebagian besar penggemar, transparansi ini sangat dipertanyakan, terutama dalam kaitannya dengan persiapan teknis yang sesuai untuk konser berskala internasional.
Mata Elang Productions juga diharapkan dapat memetik pelajaran penting agar kejadian serupa tidak terulang. (*)