PINUSI.COM - Mantan anggota boyband terkenal One Direction, Liam Payne, dilaporkan meninggal dunia setelah mengalami insiden tragis di CasaSur Palermo Hotel, Buenos Aires, Argentina. Kejadian tersebut terjadi pada Rabu malam, 17 Oktober 2024. Payne dilaporkan jatuh dari balkon lantai tiga hotel, namun belum dapat dipastikan apakah kejadian tersebut merupakan kecelakaan atau tindakan disengaja.
Menurut laporan dari TMZ, tubuh Payne ditemukan dengan beberapa ciri khas, seperti tato jam di lengan kirinya dan tato kalajengking di perutnya. Saksi mata menyebutkan bahwa sebelum insiden terjadi, Liam sempat menunjukkan perilaku yang tidak biasa di lobi hotel. Ia bahkan terlihat merusak laptopnya sebelum akhirnya dibawa kembali ke kamarnya.
Penyelidikan Masih Berlangsung
Pihak kepolisian setempat segera tiba di lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kematian penyanyi berusia 31 tahun ini. Dalam pernyataan resmi yang dirilis, polisi menyebutkan, "Liam James Payne, komposer dan gitaris, mantan anggota band One Direction, meninggal dunia setelah terjatuh dari lantai tiga sebuah hotel."
Kepala layanan medis darurat Buenos Aires, Alberto Crescenti, menjelaskan bahwa Payne mengalami cedera serius akibat jatuh dari ketinggian sekitar 13 hingga 14 meter. Crescenti menambahkan bahwa tidak ada peluang untuk melakukan resusitasi karena kondisi kritis yang dialami Payne setelah kejadian tersebut. Tim medis tiba di lokasi sekitar tujuh menit setelah panggilan darurat diterima, namun sayangnya nyawa Payne tidak dapat diselamatkan.
Kehidupan dan Karir Liam Payne
Liam Payne dikenal publik sebagai salah satu anggota boyband One Direction yang melejit lewat ajang pencarian bakat The X Factor pada tahun 2010. Bersama grupnya, Payne menikmati puncak popularitas hingga akhirnya One Direction memutuskan untuk hiatus pada tahun 2015. Selama berada di One Direction, Payne tidak hanya dikenal sebagai vokalis, namun juga sebagai penulis lagu utama untuk grup tersebut.
Setelah perjalanan karirnya bersama One Direction, Liam melanjutkan karir solo dan sempat merilis beberapa lagu yang mendapat sambutan baik dari penggemarnya. Namun, di balik karir gemilangnya, Payne pernah mengungkapkan perjuangannya melawan kecanduan alkohol dan obat-obatan resep. Pada tahun 2021, Payne bahkan mengaku sempat memiliki pemikiran untuk mengakhiri hidupnya selama menjalani tur bersama One Direction.
Faktor Pribadi dan Masalah Kesehatan Mental
Selain masalah kecanduan, Payne juga sempat menjadi sorotan terkait masalah pribadinya dengan mantan tunangannya, Maya Henry. Belakangan ini, muncul kabar bahwa Liam menghadapi tekanan mental yang cukup berat, terutama setelah tuduhan bahwa ia meminta Maya Henry untuk melakukan aborsi. Tuduhan tersebut diperkirakan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kondisi emosional Payne sebelum insiden tragis ini terjadi.
Kehadiran Payne di Argentina sebenarnya bertujuan untuk menghadiri konser mantan rekan bandnya, Niall Horan, yang berlangsung awal bulan ini. Namun, kenyataan pahit ini kini meninggalkan duka mendalam bagi para penggemar dan orang-orang terdekat Payne.
Reaksi Penggemar dan Publik
Berita kematian Payne mengejutkan dunia hiburan, terutama para penggemar setia One Direction yang telah mengikuti perjalanan karirnya sejak awal. Ucapan belasungkawa mengalir deras di media sosial, mengenang Payne sebagai seorang musisi berbakat yang telah memberikan pengaruh besar di dunia musik pop internasional.
Hingga saat ini, investigasi masih berlangsung untuk mengungkap detail lebih lanjut terkait insiden yang menyebabkan kematian tragis Liam Payne. (*)