PINUSI.COM - Chapter ini berjudul "Boneka Hidup", melanjutkan perjalanan Luffy dan kru Topi Jerami yang berusaha keluar dari diorama halusinasi yang diciptakan oleh Dewa Matahari Palsu. Setelah berhasil menghancurkan matahari palsu yang mengelabui mereka, Luffy dan kawan-kawan menghadapi berbagai rintangan dan konflik dengan dewa yang marah.
1. Awal Chapter: Kebangkitan Nami sebagai MVP
Chapter dimulai dengan aksi heroik Nami, yang menjadi tokoh kunci dengan keterampilan luar biasa. Dia berhasil memberikan serangan mematikan berupa petir kepada Dewa Matahari Palsu, mengguncang dunia diorama yang telah diciptakan. Dengan keahlian luar biasanya, Nami tidak hanya menghancurkan matahari palsu tetapi juga menciptakan peta yang lengkap tentang dunia Lego tersebut. Pertanyaan pun muncul: apa yang akan mereka temui setelah keluar dari ilusi ini?
Chapter ini kemudian menyoroti kekacauan yang terjadi di dalam diorama. Banyak karakter yang mengutuk Luffy dan kru yang dianggap telah merusak dunia mereka. Dewa Matahari Palsu, yang merasa terancam, berjanji untuk membalas tindakan mereka. Kita juga diperkenalkan pada hewan peliharaan Dewa, seekor ular raksasa, yang menunjukkan kekuatan dan ancaman yang lebih besar di depan mereka.
2. Pelarian dan Rintangan
Luffy dan kru berlari menjauhi Dewa Matahari Palsu, di mana Nami mengungkapkan betapa menakutkannya sosok tersebut. Sementara itu, Zoro dan Sanji mengamati bahwa dunia ini tampak tidak memiliki batas. Dewa Matahari Palsu marah dan mengancam akan menangkap mereka dengan jaring logam, yang ternyata dirancang untuk menjebak para raksasa.
Saat Dewa Matahari Palsu berusaha menangkap kru Luffy, Zoro dan Sanji berhasil memecahkan jaring tersebut dengan teknik mereka masing-masing. Sanji menggunakan Evol Jambe, dan Zoro mengeluarkan teknik pedangnya. Ini menunjukkan bahwa meskipun terjebak dalam situasi sulit, mereka tetap memiliki kekuatan untuk melawan.
3. Ancaman Baru: Dewa Telinga
Dewa Matahari Palsu kemudian memperkenalkan ancaman baru: Dewa Telinga yang dikenal kejam. Namun, para warga diorama menjelaskan bahwa Dewa Telinga telah mati. Hal ini menambah keanehan situasi dan menunjukkan bahwa dunia ini penuh dengan rahasia dan keajaiban. Nami dan Usop mendiskusikan kesalahan yang mungkin telah mereka buat, dan perasaan marah Nami terhadap Dewa Matahari Palsu semakin jelas. Sanji berusaha menghibur Nami dengan dramanya, menunjukkan dinamika karakter yang kuat dalam kelompok ini.
4. Pertemuan dengan Bajak Laut Raksasa
Di tengah cerita, ada kilas balik yang menunjukkan Rood, anggota bajak laut raksasa, yang terbang dengan burung gagak raksasa. Dia berkomentar tentang kondisi kru Topi Jerami yang tampak tidur lelap. Ini menambahkan dimensi baru pada cerita, menunjukkan hubungan antara karakter-karakter yang berbeda dalam dunia One Piece.
Di akhir chapter, Nami bersiap menggunakan Zeus untuk mengeluarkan serangan petir terakhir terhadap Dewa Matahari Palsu. Dengan semangat dan tekad, dia bersiap untuk menyerang, dan Luffy bersiap mengikuti dengan serangan Gomu Gomu no Konggan. Chapter ini diakhiri dengan pernyataan bahwa tidak ada waktu untuk beristirahat, menandakan bahwa petualangan mereka masih jauh dari selesai.