PINUSI.COM - Kuasa hukum Vadel Alfajar Badjideh, Razman Arif Nasution, memastikan bahwa kliennya tidak akan menghadiri panggilan pemeriksaan dari Polres Jakarta Selatan terkait laporan selebriti Nikita Mirzani pada Jumat (27/9/2024). Pernyataan ini merupakan ralat dari informasi sebelumnya, di mana Vadel dijadwalkan untuk memberikan klarifikasi.
Razman menyampaikan bahwa surat undangan dari pihak kepolisian telah diterima oleh pihaknya, namun menekankan bahwa surat tersebut bukan merupakan panggilan resmi. "Kami telah menerima surat undangan klarifikasi, bukan surat panggilan formal, dan kami menghormati prosedur yang ada," ujar Razman dalam wawancara di sebuah kanal YouTube pada Jumat (27/9/2024).
Lebih lanjut, Razman menjelaskan bahwa Vadel tidak dapat hadir karena sedang dalam kondisi kesehatan yang kurang baik. “Vadel sedang kurang sehat, sehingga kami memohon penundaan kehadirannya,” ungkap Razman.
Selain itu, Razman menambahkan bahwa timnya tengah mengumpulkan barang bukti yang akan diserahkan kepada Polres Jakarta Selatan dalam pemeriksaan mendatang. “Kami ingin menangani kasus ini secara profesional. Saat ini, tim kami sedang mempersiapkan bukti-bukti yang relevan sesuai dengan keterangan dari pihak pelapor, yaitu Nikita Mirzani,” jelasnya.
Sebelumnya, Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi, menjelaskan bahwa Vadel dijadwalkan untuk diperiksa pada Jumat pukul 14.00 WIB. Surat panggilan tersebut telah dikirim pada Selasa (24/9/2024) dan dikonfirmasi telah diterima.
"Kami sudah menjadwalkan pemeriksaan saksi terlapor untuk siang ini," kata AKP Nurma Dewi. Namun, dengan adanya permintaan penundaan dari pihak Vadel, kepolisian masih menunggu informasi lebih lanjut terkait kapan pemeriksaan tersebut dapat dilakukan.
Terkait laporan dari Nikita Mirzani, yang melibatkan anaknya Laura Meizani, penyidik Polres Jakarta Selatan masih menganalisis hasil visum yang dilakukan. “Hasil akhir visum akan diumumkan oleh dokter dan ahli yang bertugas,” ungkap AKP Nurma Dewi.
Kasus ini tengah menarik perhatian publik, terutama terkait ketidakhadiran Vadel dalam pemeriksaan yang telah dijadwalkan sebelumnya. Dengan berbagai perkembangan dalam penyelidikan, publik menantikan langkah berikutnya dari pihak berwenang dan bagaimana kasus ini akan diselesaikan. (*)