Ketahui 3 jenis buta warna yang dapat terjadi saat individu tidak dapat membedakan spektrum warna tertentu.
Pinusi.com – Buta warna biasanya adalah penyakit bawaan sejak lahir, namun bisa juga menjadi suatu masalah yang datang saat beranjak dewasa. Buta warna terjadi saat individu tidak dapat membedakan spektrum warna tertentu.
Namun hal ini belum tentu, bahwa orang dengan buta warna hanya melihat warna hitam dan putih saja. Dikutip dari Healthline, buta warna lebih merujuk pada kualitas penglihatan yang kurang baik karena adanya masalah pigmen penerima warna .
Mata memiliki saraf khusus untuk menjadi reseptor penerima warna yang bisa bereaksi pada cahaya hingga membentuk warna. Perubahan penglihatan warna justru jauh lebih mengkhawatirkan, sehingga harus segera dikonsultasikan dengan dokter mata.
Terdapat tiga jenis buta warna berdasarkan sel pigmen mata yang rusak. Maka dari itu buta warna dibagi menjadi tiga jenis, yaitu buta warna kuning-biru, buta warna merah-hijau, dan buta warna total.
Buta Warna Merah-Hijau
Buta warna jenis ini adalah yang paling umum diderita oleh orang-orang. Penderitanya akan sulit membedakan antara warna merah dan hijau.
Buta Warna Kuning-Biru
Buta warna jenis ini jauh lebih jarang daripada buta warna merah-hijau. Kedua jenis buta warna ini, membuat penderitanya mengalami kesulitan membedakan antara biru dan hijau serta antara kuning dan merah.
Buta Warna Total
Buta warna jenis ini sangat jarang terjadi. Jenis buta warna ini disebut juga achromatopsia, terjadi karena kerucut mata tidak bisa berfungsi.
Salah satu Tes yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis penderita buta warna adalah tes Ishihara dengan cara melihat gambar dan angka tertentu. Namun tes buta warna ini hanya bisa mendeteksi buta hijau-merah. (krn)