"Jika Ingin Menjadi Pemimpin Besar Menulislah Seperti Wartawan dan Berbicaralah Seperti Orator" Kata Kata Tjokroaminoto
PINUSI.COM - Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto atau lebih dikenal H.O.S Cokroaminoto, merupakan seorang pahlawan nasional serta pemimpin Sarekat Islam (SI). Ia memiliki 3 gelar yakni
1. Jang Oetama
2. De Ongekroonde koning van indie (Raja Hindia Tanpa Mahkota)
3. De aanstaande koning der Javan (Raja Jawa Masa Depan)
Tjokroaminoto Lahir di Madiun, Jawa Timur, pada 16 Agustus 1882, merupakan cucu dari Bupati Ponorogo bernama Tjokronegoro dan anak dari Asisten Bupati R.M Tjokroamiseno. Dijuluki guru bangsa karena ia banyak mengajari tokoh tokoh Indonesia seperti Soekarno, Semaoen, Kartosuwiryo, hingga Musso. Tidak salah apabila gelar tersebut dinobatkan kepada pahlawan berasal dari keturunan Jawa tersebut.
Bersekolah di OSVIA (Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren) di Magelang, OSVIA merupakan sekolah bagi calon abdi negara pemerintahan kolonial Hindia Belanda, dan ini setingkat perguruan tinggi. Kemudian ia lulus pada tahun 1902 dan bekerja di kesatuan pegawai adminstratif di Ngawi, Jawa Timur.
Tjokroaminoto lalu bergabung dengan organisasi SDI (Sarekat Dagang Islam) yang didirikan oleh Haji Samanhudi pada 16 Oktober 1905. SDI sendiri merupakan organisasi pertama yang berdiri di Indonesia, yang dibentuk oleh Haji Samanhudi dan kawan kawan untuk perkumpulan pedagang islam yang menentang politik Belanda, karena Belanda memberikan keleluasaan masuknya pedagang asing untuk menguasai komplar ekonomi rakyat pada masa itu. Pada Kongres pertama SDI pada tahun 1906 di Solo, atas saran Tjokroaminoto nama SDI diganti menjadi SI (Sarekat Islam).
Tjokroaminoto adalah orang yang sangat berpengaruh terutama dalam menentang kolonialisme, ia memiliki gagasan Islam dan Sosialisme yang kemudian diimplementasikan di Indonesia. Dalam buku H.O.S Tjokroaminoto : Islam dan Sosialisme, merupakan tulisan Tjokroaminoto dalam menuangkan pikiran pikiran Islam dengan kombinasi Sosialismenya.
Gagasan utama Islam dan Sosialisme Tjokroaminoto yakni :
1.Tidak bersumber dan dipengaruhi oleh pemikiran politik yang berasal dari Barat, melainkan merupakan pemikirian yang secara inheren terkandung didalam ajaran islam.
2. Sosialisme yang bersandar pada agama (islam) yang wajib dilakukan oleh umatnya serta telah dipraktikkan sejak zaman Rasulullah Muhammad S.A.W dan bukanlah sosialisme yang lahir dari pengaruh bangsa Eropa
3. Sosialisme islam adalah pergerakan sosialisme yang dikontrol oleh identitas keislaman untuk mencapai kesempurnaan hidup di dunia maupun akherat.
Tjokroaminoto juga mengungkapkan tiga komponen yang terdapat dalam sosialisme dan ketiganya dimuat dalam berbagai peraturan peraturan islam dan diimplementasikan oleh Rasulullah SAW yaitu :
1. Kemerdekaan (Vrijheid - Liberty)
2. Persamaan (Gelijkheid - Equality)
3. Persaudaraan (Broederschap - Fraternity)
Tujuan sosialisme dan islam ini bertujuan untuk melaksanakan kedamaian dan keselamatan berdasarkan pada tafsir islam yang memiliki empat makna utama yaitu : Aslama (Ketundukan), Salima (Keselamatan), Salmi (Kerukunan/Kedamaian), Sulami (Tangga).
Dasar sosialisme dan islam pula diambil dari kitab suci Al-Quran tepatnya surat Al Baqarah ayat 213 yang menyatakan bahwa seluruh umat manusia itu bersaudara dan bersatu, oleh karena umat manusia bersatu maka merupakan kewajiban individu untuk mencapai keselamatan bersama.
Tjokroaminoto sendiri mengkritik paham Marxisme, menurut Tjokroaminoto Marxisme menyatakan bahwa agama diciptakan sebagai pengalih perhatian dan kesulitan yang dihadapi masyarakat, dan tidak mengakui keberadaan Tuhan. Sebaliknya, sosialisme islam meyakini dengan adanya Allah yang menurunkan agama sebagai alat atau cara untuk menyelesaikan persoalan yang ada dalam masyarakat.
Tidak hanya Paham Marxisme yang dikritik, begitu pula dengan Kapitalisme, Tjokroaminoto menyatakan sosialisme islam menentang kapitalisme, karena islam melarang riba. Hal hal yang terkait dengan tindakan eksploitasi seperti memakan hasil kerja orang lain, tidak memberikan keuntungan yang seharusnya menjadi bagian dari orang yang bekerja.
Lalu ada beberapa pilar Sosialisme Islam meliputi :
1. Kedermawanan : salah satu firman Allah SWT mengkaitkan perilaku kedermawanan dengan keadilan "Kamu tidak akan pernah dapat mencapai keadilan kecuali apabila kamu telah memberikan daripadanya apa yang kamu cintai, dan Tuhan mengetahui apa yang kamu berikan itu. Ada pula dasar dasar sosialistik perilaku kedermawanan : membangun rasa rela mengorbankan diri dan rasa melebihkan kebutuhan umum daripada diri sendiri, berbagi kesejahteraan didalam dunia islam, menuntun perasaan orang supaya tidak mengganggap kemiskinan itu satu kehinaan.
"Hakekat kedermawanan adalah sama rasa"
2. Persaudaraan Islam : Sosialime menghendaki cara hidup satu untuk semua, semua untuk satu. Yaitu cara hidup yang memperlihatkan kepada kita, bahwa kita semua memikul pertanggungjawaban atas perbuatan kita bersama. Kemudian menekan persaudaraan yang dibangun bukan untuk dibangun berdasarkan pada suku, ras, warna kulit, kekayaan atau lainnya tetapi berdasarkan pada ketakwaan.
Kutipan H.O.S Tjokroaminoto "Jangan Kita Hancurkan Semua Ini Dengan Kekerasan Sekalipun Kita Memiliki Kekuatan."
Yuk download kipaskipas!