PINUSI.COM - Lagu Another Brick In The Wall dari Pink Floyd ternyata memiliki makna yang mendalam. Pink Floyd merupakan band asal Inggris yang bergenre progresif rock atau pshycedelic rock dengan lirik-lirik bernuansa filosofis,
Band yang dibentuk pada 1966 terdiri dari Syd Barret (vokal, gitaris), Bob Klose (gitaris), Roger Waters (bassis), Richard Wright (keyboardist), dan Nick Massom (drummer). Hingga akhirnya dua personel memutuskan pergi dari band tersebut, mereka adalah Bob Klose dan Syd Barret, tetapi selang beberapa waktu vokalis diisi oleh David Gilmour.
Pink Floyd menjadi salah satu band tersukses secara komersil, terlihat dari berbagai penghargaan diraih seperti :
1. Grammy Hall Of Fame (The Wall, The Dark Side of Moon) tahun 1999 dan 2008
2. Juno untuk album Internasional (The Wall), tahun 1981
3. Juno untuk Internasional Single of the year (Another Brick In The Wall) tahun 1981
4. Grammy Rock Instrumental Terbaik (Marroned) tahun 1995
5. Echo untuk Band Rock & Pop Internasional Terbaik (The Endless River) tahun 1995 dan 2015
6. Porrin Award for Best Foreign Video Programme (Pulse) tahun 2007
7. NME untuk Album Inggris (The Dark Side of The Moon) tahun 1974
8. Echo untuk DVD Musik Terbaik (Pulse) tahun 2007
9. Polar Music Prize for Popular Music tahun 2008
10. British Academy Film Award untuk Best Original Song (The Wall) tahun 1982
11. Porin Award for Best Foreign Video (High Hopes) tahun 1995
12. NME untuk Album Dunia (The Dark Side of The Moon) tahun 1974
13. MTV Video Music Award untuk Konsep Video Terbaik (Learning to Fly) tahun 1988
Pink Floyd menghasilkan karya karya yang hebat, setiap lirik yang dibuat bersifat dialektis substantif, sehingga penghargaan yang diraih setara dengan apa yang diciptakannya.
Dari setiap lagunya memiliki arti bervariasi, salah satunya lagu "Another Brick in The Wall". Lagu ini adalah representasi emosional salah satu personilnya dalam melihat otoritas pemerintah bergerak. Lagu yang dirilis pada tahun 1974 memiliki makna yang sangat koheren sehingga tak salah lagu tersebut merupakan kritik terhadap sistem pendidikan saat itu.
Dalam penggalan lirik "Another Brick in The Wall" yang cukup terkenal yaitu
We Don't Need Education
We Don't Need Thoughts Control
No Dark Sarcas In The Classroom
Teacher Leave Them Kids Alone
Hey ! Teacher ! Leave Them Kids Alone
All In All It"s Just Another Brick In The Wall
All In All It"s Just Another Brick In The Wall
Lirik tersebut ditulis oleh salah satu personilnya yaitu Roger Walters, lirik tersebut menyampaikan bahwa sistem pendidikan saat itu sangat rusak, karena ia menilai seorang murid tidak dilatih untuk berkreatifitas justru dibentuk harus tunduk atau kepada seorang guru yang sangat rasis.
Dalam lagu "Another Brick In The Wall" terbagi menjadi 3 part dimana pada tiap part menceritakan seorang Rogers Walters.
Part pertama Roger Walters menceritakan masa kecilnya, di mana ia tidak pernah bertemu sang ayah karena gugur dalam medan Perang Dunia II.
Kemudian dalam part 2 ia geram dengan apa yang terjadi pada lingkungannya ia dibentuk harus patuh, dikekang dan lain lain sehingga ia merasa tidak ada kreatifitas yang didapatkan dan tidak menjadi diri sendiri.
Lingkungan yang ia maksud adalah pemerintah dimana pemerintah banyak mengatur, dan guru menjadi analogi pemerintah tersebut, kemudian guru banyak memberikan aturan kepada "kids" yakni masyarakat luas sehingga ini melupakan bentuk landasan anarkisme seorang Roger Walters.
Lalu penggalan kata "In The Wal" analogi dari pemerintah beserta masyarakat yang pro terhadap aturan yang justru mengkungkung kreatifitas seseorang.
Makna lagu tersebut bukan hanya soal dikekangnya individu oleh regulasi pemerintah tetapi bagaimana sistem pendidikan bekerja. (AF)