PINUSI.COM- Herry Sutresna a.k.a Morgue Vanguard merupakan seorang penulis, musisi dan rapper underground asal Bandung.
Herry Sutresna biasa disapa "Ucok" pernah berkuliah di dua kampus yakni Universitas Padjajaran dengan mengambil studi Sastra Inggris, lalu di Institut Teknologi Bandung Fakultas Seni Rupa dan Desain, kemudian Ucok memfokuskan dalam desain.
Sebelum Morgue Vanguard berdiri, Herry membentuk Homicide bersama Aszy syamfizie (Sarkasz) Adolf Triasmoro (Punish) dan Kiki Assaf (Kassaf) pada tahun 1994.
Homicide berdiri adalah bentuk perlawanan terhadap rezim orde baru (orba) dimana musik menjadi wadah paling efektif dalam menyampaikan pesan dan emosional yang dirasakan Ucok.
Homicide dikenal oleh para penggemarnya sebagai grup anomali yang alur musiknya mengarah pada skena hardcore dan punk, dengan lirik yang kasar namun cerdas menjadi representasi karakter Homicide.
Lagu lagu Homicide sering terdengar untuk menjadi spirit para mahasiswa, rakyat ataupun buruh dalam memperjuangkan hak.
Bersama Homicide selama 13 tahun, Herry alias Ucok menghasilkan 3 album dan satu mini album seperti The Nekrophone Dayz, Illsurrekshun, Godzkilla Necronometry, dan juga Barisan Nisan.
Salah satu lagu Homicide yang sangat jelas galak dan sarkas yakni "Tantang Tirani", lagu yang menggambarkan bagaimana situasi saat masa orba. Saat itu Mahasiswa dan rakyat terus melancarkan aksinya dengan menyebarkan pamflet, konsolidasi hingga berafiliasi dengan para aktivis.
Saat masih mengenyam bangku pendidikan Ucok kerap kali mengikuti aksi demonstrasi lalu bergesekan dengan aparat. Pembatasan hingga pemukulan terhadap mahasiswa ITB sering kali ia lihat.
Ucok juga mengikuti aksi di Jakarta, dan ia tak percaya pergantian kekuasaan yang terjadi sebagai ujung perjuangan. Dia terus berjuang, termasuk ketika molotov dan batu mahasiswa mengudara kemudian dibalas oleh peluru panas serta pentungan aparat dalam Tragedi Semanggi.
Peristiwa yang dialami Ucok melahirkan lirik yang begitu kental akan tragedi kemanusiaan tersebut yakni lagu tantang tirani.
Lirik Tantang Tirani
Semua momen heroik yang tak pernah tercatat dalam tanggal
Biarkan mereka lafaz semua peringatan yang mereka hafal
Setiap ayat pasal karet pertahanan para tiran berpangkal
Kebebasan yang datang saat kau tak memiliki lagi harapan
Saat opsi tersisa adalah berdiri menantang para tiran
Saat momen terhidup dalam hidupmu adalah memasang badan di tengah medan
Kawan, mana kepalan kalian?!
Tak jarang Homicide dicap sebagai musisi “berideologi kiri” dengan mahzab “realisme sosialis, Hingga akhirnya Homicide bubar pada tahun 2007.
Tak berhenti disitu, Ucok tetap menulis lirik lirik berbau sarkasme terhadap fenomena yang terjadi di Indonesia, hingga saat ini ia konsisten dalam skena hiphop dengan membawa nama panggung "Morgue Vanguard". (AF)