PINUSI.COM - John Winston Ono Lennon merupakan musisi, instrumentalis, penulis dan aktivis politik, asal Liverpool, Inggris. Pria kelahiran 9 Oktober 1940 ini banyak menghasilkan karya terbaik dari individu maupun bersama band The Beatles yang sampai saat ini masih sering didengarkan oleh semua kalangan.
John Lennon menjadi sosok yang berpengaruh sekaligus kontroversial. Karena dalam lagu lagu yang ia buat setelah berpisah dengan The Beatles, lirik lagu ciptaannya mengarah pada kritikan atas fenomena yang terjadi kala itu.
Dalam langkah-langkah yang ditempuh, John Lennon melahirkan Lagu berjudul "Imagine" pada tahun 1971, yang merefleksikan keresahan John melihat fenomena yang terjadi di hadapannya, sehingga di liriknya tertuang unsur unsur politik.
John Lennon sendiri kerap kali ikut terlibat dalam gerakan aktivisme, ia sering dianggap sebagai simbol anti perang, anti chauvinisme, anti kapitalisme, anti pengekangan, hingga dukungan terhadap gerakan feminisme.
Dari tiap-tiap lirik yang lahir dari pemikirannya, banyak beranggapan memiliki substansi Komunis Sosialis, karena dari tiap lirik memiliki arti tanpa negara, tanpa kelas, tanpa agama sehingga digadang-gadang memiliki korelasi dengan pencetus komunisme yakni Karl Marx.
Imagine there's no heaven
It's easy if you try
No hell below us
Above us, only sky
Imagine all the people
Livin' for today Ah
Imagine there's no countries
It isn't hard to do
Nothing to kill or die for
And no religion, too
Imagine all the people
Livin' life in peace You
You may say I'm a dreamer
But I'm not the only one
I hope someday you'll join us
And the world will be as one
Imagine no possessions
I wonder if you can
No need for greed or hunger
A brotherhood of man
Imagine all the people
Sharing all the world
YouYou may say I'm a dreamer
But I'm not the only one
I hope someday you'll join us
And the world will live as one
Karl Marx sendiri adalah orang berkebangsaan Rusia yang memiliki haluan politik kiri (komunisme) dan kutipannya yang terkenal adalah "Agama adalah candu".
Dikutip dari majalah Rolling Stones, John Lennon membenarkan akan perspektif politiknya dituangkan dalam lagu Imagine. "Virtually the communist manifesto." Ucap John
Tetapi sisi lain, ada kontradiksi pernyataan dimana John menekan bahwa ia bukan orang komunis. “Aku bukanlah komunis dan aku tidak bergabung dengan gerakan apapun." Ucap John Lennon dilansir Grunge
Dalam pandangannya John ingin menyampaikan bahwa sosalisme ia berbeda dengan negara Rusia dan Cina
"Tidak ada komunis sejati di dunia ini, kalian harus sadar itu. Sosialisme yang aku bicarakan tidak sama dengan yang dilakukan orang Rusia, ataupun orang China. Mereka mungkin cocok dengan cara tersebut. Kita harus menerapkan sosialisme yang manis ala British." Ujar Lennon dikutip NME
Dalam sebuah wawancara dengan majalah Playboy, Lennon mengaku ide tersebut berawal dari temannya bernama Dick Gregory, memberikan sang istri (Yoko Ono) buku rohani Kristen, lalu ia tertarik untuk menuliskan lirik berisi doa agar dunia ini damai
"Konsepnya adalah doa yang positif. Jika kamu dapat membayangkan dunia yang damai, tanpa uang ataupun agama, bukan tanpa agama, tetapi tanpa pikiran bahwa Tuhanku lebih besar dari Tuhanmu maka bisa saja ini akan terwujud.”
Tak lain John Lennon menyoroti eksistensi tiap orang yang beragama menunjukkan dominasinya sehingga dia mengutarakan, "Tanpa pikiran Tuhan mana yang lebih besar" Perdamaian pasti akan terwujud dan ini adalah perspektif Pluralitas seorang John Lennon.
“Karena lagu ini diselubungi madu, jadi dapat diterima. Sekarang, aku tahu apa yang harus aku lakukan, bumbui pesan politismu dengan sedikit madu." Ucal John Lennon
Lagu lagu yang ditulis berunsur politik dibalut alunan musik lembut hingga agar diterima seluruh lapisan masyarakat, John Lennon menyebutnya "Sugarcoated"
Dalam majalah Pop Maters diulas oleh Rachel Johnson, bertajuk "John Lennon Revolutionary Man as Political Artist."
Diakhir 1969 dan awal 1970an John Lennon aktif dalam mempromosikan gerakan kiri progresif, ia mendukung gerakan anti perang, berbicara banyak soal hak hak Native-American dan orang orang African-American dan mendukung pula gerakan feminisme.
Hal tersebut membuat ia memuat unsur unsur politik kedalam lagu lagunya seperti lagu
"Give Peace a chance." yang dirilis pada tahun 1969. Disebut sebut atas kritikannya terhadap keterlibatan america terhadap vietnam.
John juga selalu berdiskusi dengan sang istri lalu ia membuat protes ditempat tidur bertajuk "In bed protest" Pada tahun 1969, John Lennon dan Yoko Ono protes karena dampak terhadap global akibat konflik perang.
Imagine menjadi salah satu lagu yang mewakili seluruh pandangan politik John Lennon kemudian Hingga akhirnya ia ditembak oleh penggemar beratnya, Mark Chapman.
Banyak berasumsi bahwa Chapman kecewa atas idolanya bergaya mewah, ada pula yang menganggap Chapman kecewa karena Lennon berhaluan Komunis,
Asusmi lain karena Chapman seorang Fundamentalis lalu kecewa dengan pernyataan Lennon. (AF)