PINUSI.COM - Pernah enggak sih meminta tolong pada teman wanita kamu untuk membacakan peta atau maps pada sebuah aplikasi penunjuk arah? Apakah terdengar jawaban "Aku bingung", atau "Aku enggak bisa baca maps".
Ternyata, ini bukan sekedar mitos. Karena faktanya, wanita memang lebih sulit untuk bisa membaca sebuah peta ketimbang laki-laki. Tapi, ada penjelasan ilmiah mengenai fenomena ini.
Dilansir dari Her Story, menurut penelitian yang dilakukan Illinois University, yang membuat wanita lebih sulit membaca navigasi karena adanya perbedaan kemampuan spasial dengan lak-laki.
Kemampuan spasial sendiri adalah kemampuan otak untuk memahami dan membandingkan antara objek dan ruang di sebuah tempat. Misalnya saat melihat sebuah jalan pertigaan di peta, pria akan lebih mudah dan cepat membayangkan situasi di pertigaan tersebut, seperti suasananya, bangunan apa saja yang ada di tempat tersebut, dan lain-lain.
Faktor alamiah lainnya yang mempengaruhi kesulitan wanita dalam membaca maps adalah perbedaan jumlah hormon.
Para ilmuwan di Norwegian University of Science and Technology (NTNU) meneliti faktor jumlah hormon testosteron pada laki-laki dan perempuan.
Kenapa hormon tersebut? Karena jumlah testosteron antara laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan yang signifikan. Untuk itu, penelitian ini menguji apakah perbedaan jumlah hormon tersebut berpengaruh pada keahlian dalam membaca peta.
Hasilnya, peneliti menyimpulkan bahwa laki-laki lebih cenderung mengambil beberapa jalan pintas pada sebuah rute. Hasil uji dari aktivitas otak juga menunjukkan adanya perbedaan pada bagian yang memproses, di antara otak laki-laki dan perempuan.
Hormon testosteron memiliki peran. Laki-laki yang memproduksi lebih banyak testosteron dinilai lebih efektif dengan kemampuan spasial.
Lalu, sebagai data pendukung, dilakukan pula percobaan dengan menambahkan hormon testosteron untuk perempuan. Dari percobaan tersebut, hasilnya menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan navigasi pada perempuan yang diberi tambahan hormon testosteron.
Hormon estrogen yang diproduksi perempuan juga mampu menekan kemampuan spasial. Maka bisa disimpulkan, semakin feminin seorang perempuan, maka akan berpengaruh dengan kemampuannya dalam menavigasi atau membaca peta