Hobi main sosmed? jangan-jangan kamu FOMO lagi.
PINUSI.COM – Seiring perkembangan zaman, banyak sekali informasi yang kita dapatkan hanya dengan berselancar dalam internet. Contohnya saja seperti melihat destinasi wisata, mencari tempat kopi hits, tempat makan baru, dan sebagainya.
Sebagai makhluk sosial media, kita gemar melihat dan cenderung mengikuti kegiatan yang teman-teman kamu lakukan, kemudian mereka unggah lewat snapgram contohnya. Tidak jarang, kamu juga ingin segera menuju tempat tersebut.
ARTI FOMO
Perlu kamu tahu, tindakan seperti ini bisa saja menunjukkan kamu terindikasi penyakit FOMO. Fear Of Missing Out. Pada dasarnya, orang-orang yang bergelagat FOMO tersebut merasa bahwa pribadi mereka ketinggalan.
Menurut laman King University memaparkan bahwa FOMO adalah sebuah perasaan ataupun tanggapan akan seseorang yang memiliki sifat takut akan ketinggalan sesuatu yang terbaru. Ia merasa kehidupan orang lain lebih menyenangkan serta membahagiakan.
ASAL NAMA FOMO DAN FAKTANYA
Sedangkan istilah FOMO berawal dari seorang ilmuan Inggris. Ia bernama Dr. Andrew K. Przkybylski. Kemudian, makna FOMO sudah ada sejak 2013 yang ada dalam Oxford English Dictionary.
Berdasarkan Darlene McLaughlin, seorang professor Texas A&M Health Science Center College Of Medicine berkata bahwa kecendrungan Fear Of Missing Out mulai berlaku secara massive pada generasi milenial (generasi Y).
Hal ini juga teruji pada sebuah penelitian Amerika yang mana ada 24% remaja membuang waktunya selama 8 hingga 10 jam setiap hari. Mungkin saja, pada negara Indonesia angka pemakaian gadget mungkin lebih tinggi.
Secara perlahan-lahan, masyarakat dengan penggunaan smartphone mempunyai rutinitas menyukai hal-hal yang orang lain suka lakukan. Hal tersebut yang mengakibatkan kamu merasa cemas jika tidak mengikuti trend.
TERMASUK PENYAKIT KEJIWAAN
FOMO sendiri sudah termaksud dalam kategori gangguan kejiwaan. Seperti yang sudah terpapar sebelumnya, ini akibat sindrom seseorang menjadi orang lain.
Secara tidak sadar, kejiwaan kamu terganggu loh!. Rasa takut akan sesuatu seperti depresi, stress kelelahan, sulit berkonsentrasi, susah tidur, bahkan bisa pusing, hingga mual. Penyakit jangka panjangnya adalah kerusakan sistem kardiovaskluar, dan jantung.
Selain terkena berbagai penyakit, kamu juga menjadi pribadi yang boros. Padahal, masih banyak hal yang lebih bermanfaat. Contohnya bersedekah ke anak yatim piatu, atau berinvestasi. Jadi gimana? Masih mau jadi kaum FOMO?. (boy)