PINUSI.COM - Pemerintah resmi daftarkan empat elemen kearifan lokal yakni Jamu, Reog, Tempe dan Tenun ke UNESCO sebagai Warisan Takbenda (WBtb) pada Sabtu (25/03/2022).
Empat kearifan lokal tersebut melewati banyak proses dan tahapan untuk mencapai kata "resmi",
Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid, menyampaikan bahwa elemen budaya bukan hanya menyandang status tingkat internasional, melainkan bertujuan mengedukasi masyarakat agar memperhatikan dan melestarikan budayanya
"Kami terus mengupayakan agar elemen budaya Indonesia tidak hanya mendapatkan status di tingkat Internasional. Namun, yang terpenting adalah agar masyarakat Indonesia turut memberikan perhatian dan ikut melestarikan.” ujar Hilmar
Di sisi lain, Hilmar mengatakan elemen yang dinominasikan tidak dapat dijamin menyandang status WBTb UNESCO, karena UNESCO saat ini keterbatasan dalam sumber daya
“Karena keterbatasan sumber daya di UNESCO sendiri, tidak ada jaminan bagi setiap negara bahwa elemen budaya yang dinominasikan akan berhasil menyandang status WBTb UNESCO.” Ucap Hilmar
UNESCO sendiri membuat regulasi pada setiap negara untuk mengusulkan satu nominasi elemen budayanya per dua tahun elemen budayanya untuk dapat menyandang WBtb UNESCO.
Selain tempe, tenun, jamu dan reog, sampai saat ini elemen budaya Indonesia yang menyandang status WBtb Dunia dari UNESCO sekitar 12 elemen, yakni : Wayang (2008); Keris (2008); Batik (2009); Pendidikan dan pelatihan batik (2009); Angklung (2010); Saman (2011); Noken (2012); Tiga genre tari Bali (2015), Seni Pembuatan Kapal Pinisi (2017); Tradisi Pencak Silat (2019); Pantun (2019); dan Gamelan (2021). (AF)