PINUSI.COM - Wakil Ketua Partai Gerindra, Fadli Zon, membuat puisi berisi sindiran pada situasi saat ini mulai dari minyak yang melambung, perpanjangan periode Presiden hingga isu Big Data.
Dalam puisinya, tak lain menyinggung oknum pejabat yang sewenang-wenang dalam menerapkan kebijakan, serakah dan arogan. Puisi Fadli mengajak rakyat untuk merefleksikan tentang apa yang terjadi pada Indonesia saat ini.
Menurutnya, ada pahlawan yang datang saat utang yang menumpuk dan minyak goreng yang langka padahal ada maksud terselubung di dalamnya.
"Lihatlah Indonesia makin berantakan. Ulah jahat oknum pejabat rakus arogan. Harga-harga meroket terbang. Utang menumpuk minyak goreng hilang. Tapi pengkhianat merasa jadi pahlawan". Dalam tulisan puisi Fadli Zon
Kemudian Fadli Zon menyinggung soal Big Data untuk masa perpanjangan periode kepresidenan dan ini mempertaruhkan konstitusi.
Oknum pejabat yang disinggung memiliki ambisi untuk mengatur segala urusan, padahal jelas kondisi investasi di Indonesia yang mengalami kegagalan dan keberhasilan asing berpesta bersama oligarki di Indonesia.
Puisi "Brutus"
Lihatlah Indonesia makin berantakan
Ulah jahat oknum pejabat rakus arogan
Harga harga meroket terbang
Utang menumpuk minyak goreng hilang
Tapi penghianat merasa jadi pahlawan
Pandai berdusta dengan big data
Apapun dilakukan demi kuasa
Nasib konstitusi dipertaruhkan
Jabatan Presiden minta diperpanjang
Ambisi mengatur segala urusan
Investasi gembar gembor tinggal janji
Tipu muslihat merampok hasil bumi
Asing pesta pora bersama oligarki
Negeri ini harus dimerdekakan kembali!
11 April 2022 (FZ)
(AF)