PINUSI.COM - Taylor Swift sukses menyihir penggemarnya lewat penampilan selama 3,5 jam di tengah hujan deras, di Stadion Gillette, Foxborough, Amerika Serikat, pada 20 Mei 2023.
Pada konser bertajuk The Eras Tour itu, Taylor Swift naik ke panggung di tengah hujan lebat, sambil membawakan lagu-lagunya.
Pelantun 'Enchanted' itu tetap memesona, meskipun basah kuyup karena hujan yang sangat deras.
BACA LAINNYA: PT KAI Modifikasi Interior KA Kelas Ekonomi, Selamat Tinggal Kursi Tegak!
Lantas, beredar kabar seorang penggemar Taylor Swift menjual wadah berisi air hujan yang ia kumpulkan saatkonser.
Daily Mail melansir, salah satu penggemar yang menonton konser itu, menampung air hujan dari dalam stadion selama konser tersebut.
Sehari setelah konser, Minggu (21/5/2023), kabar ini beredar setelah salah satu akun instagram bernama Only in Boston membagikan tangkapan layar yang menunjukkan daftar wadah air hujan yang dijual dengan harga 250 dolar AS, atau sekitar Rp3,7 juta.
Pada wadah tersebut ada tulisan 'Taylor Swift Eras Tour Merch Rain Gillete Stadion.' Artinya, merchandise hujan tur konser era Taylor Swift di Stadion Gillete.
Beredar kabar pula tetesan air hujan tersebut dijual di marketplace Facebook. Tetapi untuk sekarang belum diketahui apakah barang tersebut masih ada atau tidak.
Foto itu menunjukkan tiga wadah kecil berasal dari apotek lokal Happy Valley yang diisi cairan bening.
Penjual mengeklaim cairan itu didapat dari hujan selama pertunjukan Stadion Gillette kedua di Swift’s Eras Tour.
BACA LAINNYA: Di Gosipkan Sedang Berkencan dengan Taylor Swift, Yuk Intip Profile Matty Healy
Para penggemar Taylor Swift yang dikenal dengan sebutan Swifties, sangat beragam.
Beberapa dari mereka mengagumi pengaruh besar yang dimiliki oleh superstar pop tersebut, dengan menganggap harga yang ditetapkan untuk air hujan itu sebagai 'harga wajar.' Ada juga yang menyebutnya sebagai air suci.
Namun, ada juga tanggapan skeptis terhadap penjualan air hujan ini. Beberapa penggemar menganggapnya sebagai penipuan, mengingat air hujan hanya merupakan cairan biasa yang tidak memiliki nilai khusus.
Mereka mengingatkan agar tidak ada orang yang membeli produk semacam itu, dan menganggapnya sebagai tindakan konyol. (*)
Editor: Yaspen Martinus