PINUSI.COM - Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ikhsan Abdullah mengatakan, konten jilet es krim yang dibuat Oklin Fia bukan penistaan agama, melainkan sekadar perilaku tidak pantas bagi akhlak.
"Kalau itu kan irisannya dengan moral, kepantasan atau akhlak."
"Jadi bukan beririsan dengan masalah hukum apalagi penodaan agama."
BACA LAINNYA: Oklin Fia Penuhi Panggilan Pihak Kepolisian, Kuasa Hukum: Konten Hanya untuk Senang-Senang
"Karena berkaitan dengan akhlak, kepantasan dan kepatutan, Oklin Fia hadir ke MUI menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat, dan dia menginsafi perbuatannya, tidak mengulangi."
"Saya kira itu bagus karena bentuk keinsafan, (maka) kita sambut," kata Ikhsan Abdullah di Jakarta, Jumat 1 September 2023.
Di sisi lain, Umi Pipik mengaku akan terus mengawal laporannya yang sudah masuk ke Polda Metro Jaya.
BACA LAINNYA: Larissa Chou Gelar Akad Nikah Tahun ini, Resepsi Tahun Depan !
Umi Pipik pun memilih menyerahkan kelanjutan proses laporannya kepada penyidik.
"Ya kalau saya, kalau sudah laporan, ya biarkan dari polisi dulu yang memproses."
"Kan laporannya sudah masuk, jadi biar bagaimana beliau-beliau saja," kata Umi Pipik di Kembangan, Jakarta Barat, Jumat 1 September 2023
Umi Pipik pun mengaku siap dimediasi oleh pihak kepolisian atas kasus ini.
"Ya siapa saya? Allah saja mau memaafkan, masa saya enggak? Ya nanti kita lihat saja lah. Kalau saya pasti memaafkan, siapa saya?"
"Saya saja selalu minta maaf sama Allah, masa saya enggak mau memaafkan orang? Kan beliaunya juga cuma bikin konten," paparnya.
Umi juga mengaku tidak punya masalah dengan Oklin Fia. Ia hanya ingin menegur wanita muda yang sudah membuat konten di luar batasan itu.
"Saya kan enggak membenci beliau, saya cuma merasa resah apa yang beliau lakukan, makanya saya lapor supaya ada panggilan."
"Nah, sekarang kan kalau sudah dipanggil jadi mikir. Kalau enggak ada yang lapor kan nanti seperti itu lagi. Lebih ke efek jera aja."
"Tolong lah, kan kita hidup enggak cuma mentingin diri kita aja. Ada anak-anak yang belum sepantasnya melihat konten tidak baik. Alangkah baiknya kita jaga," beber Umi Pipik. (*)
Editor: Yaspen Martinus