PINUSI.COM - Belum lama ini, Raffi Ahmad mengungkapkan, putra sulungnya, Rafathar Malik Ahmad, ditonjok oleh teman sekolahnnya.
Raffi lantas mengambil tindakan bijaksana sebagai seorang ayah.
Saat berbincang dengan Wendi Cagur di kanal YouTube WOY, Raffi Ahmad mengaku bukan tipikal orang tua yang banyak menghabiskan waktu dengan anak.
BACA LAINNYA: Polri Copot Jabatan Suami Seleb TikTok Luluk Nuril Sebagai Kepala Binmas Polsek Tiris
Raffi mengaku sudah membagi tugas dengan istrinya, Nagita Slavina, dalam mengurus anak. Raffi bertugas dalam masalah-masalah serius terkait anak.
Salah satunya, saat Rafathar berseteru dengan temannya di sekolah, sampai dipukul.
Berbeda dengan Gigi yang menangis, Raffi Ahmad mengaku menangani masalah itu dengan kepala dingin.
BACA LAINNYA: Mengingat Peristiwa G30S PKI, Sejarah Kelam Bangsa Indonesia
"Rafathar kemarin ditonjok sama temennya di sekolah, gue langsung dapet email."
"Kalau Gigi kan langsung nangis, itu part gue (sebagai ayah) masuk," ungkap Raffi Ahmad, dikutip pada Jumat 8 September 2023.
Ayah dua anak ini mengaku mengambil sikap yang dipelajarinya dari mendiang sang ayah.
"Dulu gue sama bokap gue juga jarang ketemu, tapi ada hal-hal tentang hidup yang harus kita sebagai bapak yang turun," imbuh Raffi.
Raffi Ahmad lantas mencoba mengajak Rafathar mengobrol, untuk mengetahui kronologi kejadian yang sebenarnya.
Raffi mengajarkan putranya untuk tidak boleh memukul orang lain. Namun, Raffi Ahmad ingin Rafathar bisa membela dirinya. Dia mengizinkan anaknya membalas pukulan, asal sang anak tidak diintimidasi oleh orang lain.
"Jadi pas kemarin Rafathar habis dipukul, gue cari momen ajak ngobrol 'A kenapa gini, enggak Pah, gini gini gini'."
"Akhirnya gue masukin (kasih nasihat) ke dia, 'Rafathar, Rafathar enggak boleh pukul orang. Tapi kalau ada orang yang pukul Rafathar, Rafathar bertahan."
"Dan Rafathar harus membela diri Rafathar. Kalau memang harus pukul balik, serang balik enggak apa-apa."
"Intinya kamu enggak boleh diinjek-injek dan kamu tidak boleh diintimidasi sama orang. Apalagi kalau kamu tidak salah'," begitu nasihat Raffi kepada putranya.
Dalam situasi seperti inilah, Raffi merasa perannya sebagai ayah sangat dibutuhkan. Sebisa mungkin, dia mencoba memberi pelajaran hidup kepada dua putranya, agar kelak mereka bisa mengingat nasihat dan dijadikan bekal untuk masa depan.
"Nah, itu yang harus gue masukin ke dia, survive dia sebagai laki-laki untuk dia hidup juga."
"Ada part kita yang sebagai bapak masuk ke anak kita," beber Raffi Ahmad. (*)
Editor: Yaspen Martinus