Kemendikbudristek Bakal Luncurkan Film Hasil Restorasi Berjudul Dr Samsi

Oleh ragildwisetyaSaturday, 16th December 2023 | 21:00 WIB
Kemendikbudristek Bakal Luncurkan Film Hasil Restorasi Berjudul Dr Samsi
Kemendikbudristek akan meluncurkan film hitam putih hasil restorasi berjudul Dr Samsi, produksi tahun 1952. Foto: kemendikbudristek

PINUSI.COM - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) akan meluncurkan film hitam putih hasil restorasi berjudul Dr Samsi, produksi tahun 1952.

Film besutan Ratna Asmara ini merupakan salah satu film bermateri seluloid 35 mm, yang tersimpan dalam koleksi Sinematek Indonesia, dengan kondisi yang nyaris punah dan tidak lengkap.

Itulah salah satu alasan Direktorat Perfilman, Musik, dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, harus segera melakukan tindakan restorasi, sebagai bentuk penyelamatan dari format seluloid ke format digital yang lebih modern.

Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Kemendikbudristek Ahmad Mahendra mengatakan, restorasi dan peluncuran kembali film Dr Samsi diharapkan dapat menambah kekayaan arsip dan penyelamatan materi, yang selama ini pernah menjadi catatan kejayaan sinema nasional.

Menurutnya, pengarsipan dan restorasi film ini menjadi salah satu kerja nyata Kemendikbudristek menghargai peran para sutradara, sekaligus karya-karyanya dalam membangun industri perfilman di Indonesia.

“Kegiatan pengarsipan dan penyelamatan film-film kolosal yang pernah berjaya sudah dilakukan sejak 2019, melalui pendataan dan pemetaan judul sinema dengan materi pita seluloid di seluruh Indonesia."

"Dari situ kemudian dilakukan kurasi dengan beberapa kriteria,” ujar Mahendra, di Jakarta, Rabu (13/12/2023).

Setelah itu, Mahendra melanjutkan, film-film masa lampau yang telah didata dan memenuhi kriteria itu, diarsip dan diselamatkan melalui alih teknologi dari format seluloid ke digital (restorasi).

Sampai saat ini, Kemdikbudristek telah melakukan restorasi sebanyak empat judul film, yaitu:

1. Darah dan Doa (The Long March), karya Usmar Ismail, produksi tahun 1950 dan di restorasi tahun 2013;

2. Pagar Kawat Berduri, karya Asrul Sani, produksi tahun 1961 dan di restorasi tahun 2017;

3. Bintang Ketjil, karya Wim Umboh dan Misbach Yusa Biran, produksi tahun 1963 dan di restorasi tahun 2018; dan

4. Kereta Api Terakhir, karya Mochtar Soemodimedjo, produksi tahun 1981 dan di restorasi pada tahun 2019.

Film Dr Samsi bercerita mengenai perjalanan emosional seorang dokter bernama Samsi, yang merawat anak hasil hubungan gelapnya dengan seorang perempuan bernama Sukaesih.

Anak tersebut diberi nama Sugiat dan lantas makin tumbuh besar. Sugiat tumbuh dewasa dan menjadi pengacara tanpa mengetahui kebenaran ibu kandungnya.

Saat Sugiat pulang ke Indonesia dari sekolah hukum di luar negeri, ia harus menangani kasus Sukaesih yang dituduh membunuh suaminya sendiri bernama Leo.

“Film yang diproduksi tahun 1952 ini menjadi penanda penting perkembangan industri sineas Indonesia yang tetap relevan hingga kini."

"Dari film ini memberikan inspirasi ke pegiat sinema sekarang untuk menjelajahi tema-tema universal menggugah hati,” papar Mahendra.

Ratna Asmara (1913-1968) dikenal sebagai seorang sutradara perempuan pertama di Indonesia, dan perempuan berbakat yang kerap membawa nuansa eksploratif ke setiap adegan karya ciptaannya.

Ia juga cukup sering melibatkan alur cerita dengan visual yang indah serta narasi yang kaya.

Setiap karya Ratna Asmara tidak hanya mencerminkan kepiawaian dalam pengarahan, tetapi juga menyajikan warisan budaya yang kaya dalam sejarah perfilman Indonesia.

Dengan begitu, film-filmnya selalu menyajikan ciri khas kekayaan budaya nasional untuk disaksikan publik. (*)

Terkini

China Pamer Desain Pesawat Antariksa Canggih, Bisa Dipakai Ulang!
China Pamer Desain Pesawat Antariksa Canggih, Bisa Dipakai Ulang!
PinTect | in 5 hours
Pulau Rubiah: Surga Tersembunyi di Aceh yang Wajib Kamu Kunjungi
Pulau Rubiah: Surga Tersembunyi di Aceh yang Wajib Kamu Kunjungi
PinRec | in 5 hours
Wisata Pantai Lhok Mee: Surga Tersembunyi di Aceh yang Wajib Dikunjungi
Wisata Pantai Lhok Mee: Surga Tersembunyi di Aceh yang Wajib Dikunjungi
PinRec | in 5 hours
Keuangan Bayern Munich Jadi Penghalang Transfer Florian Wirtz, Fokus pada Kontrak Baru Jamal Musiala
Keuangan Bayern Munich Jadi Penghalang Transfer Florian Wirtz, Fokus pada Kontrak Baru Jamal Musiala
PinSport | in 5 hours
Rekomendasi Hotel Mercure BSD City: Hotel Mewah dengan Sentuhan Modern dan Lokasi Strategis
Rekomendasi Hotel Mercure BSD City: Hotel Mewah dengan Sentuhan Modern dan Lokasi Strategis
PinRec | in 5 hours
Proses Naturalisasi Mauro Zijlstra Ditunda, Fokus PSSI Beralih ke Timnas U-20
Proses Naturalisasi Mauro Zijlstra Ditunda, Fokus PSSI Beralih ke Timnas U-20
PinSport | in 5 hours
Ford Kembali ke Indonesia dengan Hadirkan Ranger dan Everest Terbaru: Siap Bersaing di Pasar SUV dan Pickup!
Ford Kembali ke Indonesia dengan Hadirkan Ranger dan Everest Terbaru: Siap Bersaing di Pasar SUV dan Pickup!
PinTect | in 5 hours
7 Fitur Canggih Microsoft Word yang Bikin Hidup Kamu Makin Santai!
7 Fitur Canggih Microsoft Word yang Bikin Hidup Kamu Makin Santai!
PinTect | in 4 hours
Arne Slot Berpeluang Samai Rekor Impresif Ancelotti di Liga Inggris
Arne Slot Berpeluang Samai Rekor Impresif Ancelotti di Liga Inggris
PinSport | in 4 hours
Timnas Basket Indonesia Kalah Tipis dari Korea Selatan 78-86 di Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025
Timnas Basket Indonesia Kalah Tipis dari Korea Selatan 78-86 di Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025
PinSport | in 2 hours
© 2024 Pinusi.com - All Rights Reserved
Setia mengabarkan berita dan fakta