PINUSI.COM - Dua selebritas Tanah Air, Ivan Gunawan dan Raffi Ahmad, pernah mengalami nasib serupa saat menjadi host acara televisi.
Keduanya sama-sama mendapat teguran dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), karena dianggap melanggar norma dan etika penyiaran.
Namun, sikap yang ditunjukkan oleh keduanya sangat berbeda.
Ivan Gunawan menjadi sorotan publik setelah ia mengumumkan pengunduran dirinya dari acara Brownis pada Jumat (12/1/2024).
Keputusan ini ia ambil setelah penampilannya ditegur oleh KPI beberapa hari sebelumnya.
KPI menilai Ivan Gunawan terlalu feminin dan tidak sesuai dengan identitas gender laki-laki.
KPI juga meminta Ivan Gunawan tidak menampilkan perilaku yang dapat mempengaruhi anak-anak dan remaja.
Ivan Gunawan tidak tinggal diam. Ia merespons teguran KPI dengan menulis komentar yang menohok di akun Instagram KPI.
Ia mempertanyakan mengapa KPI tidak menegur Rhoma Irama yang juga sering tampil di televisi menggunakan hak dan selendang.
Ivan Gunawan juga mengunggah foto dirinya dengan caption yang menyatakan pengunduran dirinya dari Brownis.
Keputusan Ivan Gunawan ini mendapat banyak reaksi dari para penggemar.
Banyak yang menyayangkan kepergiannya dari Brownis, dan mengaku akan merindukan kehadirannya.
Berbeda dari Ivan Gunawan, Raffi Ahmad tidak memilih mundur dari acara Pesbukers yang ia bawakan, meski ia juga pernah mendapat teguran dari KPI dan MUI pada 2019.
Saat itu, Raffi Ahmad ditegur karena sikapnya yang dianggap tidak pantas kepada bintang tamu, Zaskia Gotik.
Raffi Ahmad terlihat mencium tangan dan memeluk Zaskia Gotik di depan kamera.
Hal ini menimbulkan protes dari MUI yang menilai Raffi Ahmad telah melanggar norma agama dan moral.
KPI juga mengeluarkan surat teguran kepada Raffi Ahmad dan stasiun televisi yang menayangkan acara Pesbukers.
KPI menegaskan, Raffi Ahmad harus menjaga etika dan sopan santun dalam berkomunikasi.
Raffi Ahmad tidak menanggapi teguran ini dengan sindiran atau protes.
Ia malah mengunjungi Kantor MUI untuk meminta maaf secara langsung.
Ia juga berdiskusi dengan MUI mengenai konten atau topik acara yang sesuai dengan nilai-nilai keagamaan. (*)