PINUSI.COM - Menghadiri acara pengajian dengan seorang ustazah, Irish Bella berbagi cerita soal kondisi psikisnya jelang sidang cerai dari Ammar Zoni, dengan agenda putusan pada 1 Februari 2024.
Sebagai figur publik, ia merasa ruang privasinya kerap terekspose.
Termasuk, saat diam-diam menggugat cerai suami di Pengadilan Agama Depok, Jawa Barat.
Beberapa hari setelahnya, gugatan cerai ini terendus awak media.
Mau tak mau, Irish Bella harus mengklarifikasi nasib rumah tangganya.
"Qadarullah, aku sosok figur publik yang pasti terekspose lah semua kehidupan aku."
"Tapi, masyaallah kehidupan itu memang sangat luar biasa."
"Yang pasti hidup itu masyaallah penuh dengan ujian,” katanya.
Belum
selesai gugatan cerai, drama rumah tangga Irish Bella ditambah dengan insiden
Ammar Zoni ditangkap polisi untuk kali ketiga gara-gara penyalahgunaan narkoba, dengan barang bukti sabu-sabu dan ganja. Ujian terasa memberat.
Mengutip dari video wawancara di kanal YouTube Intens Investigasi, bintang sinetron Anugerah Cinta itu mulanya memaksa diri sendiri untuk kuat, tidak boleh menangis atau cengeng. Seiring waktu, pola pikirnya berubah.
“Kalau boleh curhat di sini sedikit, memang mungkin yang menjadi problematika aku, waktu itu saat tertimpa ujian, aku lebih kayak, oh, aku harus kuat."
"Aku harus kuat sebagai perempuan, apalagi aku punya dua anak, aku harus bangkit.”
"Aku enggak boleh terpuruk. Dan aku enggak boleh nangis, enggak boleh cengeng."
"Dan ternyata ya ampun, dengan itu tuh salah banget."
"Itu aku malah jadi susah untuk bangkit, karena aku tidak membiarkan diri aku untuk menerima gitu lo,” tutur Irish Bella.
Belakangan, Irish Bella sadar tak apa-apa mengakui dirinya sedang tidak baik-baik saja.
Tak perlu malu, karena setiap orang punya masalahnya masing-masing. Menangis bukan berarti lemah. Marah di saat yang tepat bukan berarti lepas kontrol.
Jika majelis hakim mengabulkan gugat cerai, maka Irish Bella akan menjanda untuk kali pertama.
Keputusan menggugat cerai pun melewati proses panjang. Ada pergolakan batin dan tetes air mata di sana. (*)