PINUSI.COM - Indonesia mencatatkan diri sebagai produsen mobil terbesar ke-11 dunia, berdasarkan data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).

Produksi kendaraan roda empat dalam negeri pada 2022 mencapai 1,47 juta unit, hampir memasuki klub 10 besar produsen mobil dunia.

Berada di posisi 11, Indonesia berhasil mencapai titik swasembada dalam produksi kendaraan roda empat.

BACA LAINNYA: Terdaftar di Indonesia, Mobil Listrik Buatan Wuling yang Mirip Suzuki Jimny Dijual Mulai Harga Rp168 Juta

Peringkat 10 dunia diisi oleh Thailand dengan produksi mobil tahun lalu mencapai 1,88 juta unit.

Cina memimpin sebagai produsen mobil terbesar di dunia dengan produksi sekitar 27,02 juta unit, diikuti Amerika Serikat 10,06 juta unit, Jepang 7,83 juta unit, India 5,45 juta unit, dan Korea Selatan 3,75 juta unit.

"Sementara di peringkat produksi, kita masuk peringkat 11, kita tetap menjaga ekspor yang bagus, dan pasar dalam negeri yang besar," kata Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gaikindo, dikutip dari cnn.com.

BACA LAINNYA: 5 Tips Cerdas Hemat Biaya Perawatan Mobil Kesayangan Tanpa Korbankan Kualitas

Namun, Indonesia mampu meraih prestasi yang lebih besar dalam penjualan mobil di kawasan ASEAN.

Penjualan mobil domestik Indonesia mencapai angka 1.048.040 unit pada 2022, mengalahkan negara-negara tetangga seperti Thailand, Malaysia, Vietnam, dan Filipina.

Kukuh menekankan, meskipun peringkat produksi lebih rendah, Indonesia memiliki pasar mobil yang menjanjikan di ASEAN.

View this post on Instagram

A post shared by pinusi.com (@pinusidotcom)

Faktor-faktor seperti jumlah penduduk yang besar dan rasio kepemilikan mobil yang masih relatif rendah, memperkuat potensi pertumbuhan pasar otomotif di Indonesia.

Rasio kepemilikan mobil per 1.000 penduduk di Indonesia hanya 99 unit, jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura.

Dengan produksi yang terus meningkat dan pangsa pasar yang besar, Indonesia berpotensi terus berkembang sebagai pusat produsen, dan memberikan dampak positif pada industri otomotif nasional. (*)

Editor: Yaspen Martinus