PINUSI.COM - Porsche dan mitra internasional yang bekerja sama dengan perusahaan operasi Cile Highly Innovative Fuels (HIF) telah berhasil melakukan pengembangan bahan bakar sintetik yang terbuat dari udara tipis dan air, menurut siaran pers perusahaan yang diterbitkan minggu lalu. Produksi bahan bakar ini akan berlangsung di pabrik percontohan 'Haru Oni' di Punta Arenas, Chile.
Haru Oni akan menghasilkan hidrogen hijau melalui proses yang disebut elektrolisis menggunakan energi ramah lingkungan dan terbarukan yang berasal dari tenaga angin. Fasilitas ini juga akan menangkap CO2 dari atmosfer dan menggunakan proses sintesis untuk menggabungkan CO2 dan hidrogen untuk menghasilkan eFuel, termasuk metanol karbon-netral (eMethanol), bensin netral karbon (eGasoline), dan Gas Cair netral karbon (eLG), eFuel ini menawarkan peluang utama bagi infrastruktur yang ada untuk menjadi netral karbon dengan terus menggunakan kembali dan mendaur ulang CO2.
BACA LAINNYA: Pemerintah Disarankan Tak Beli Minyak Murah dari Rusia, Ini Alasannya
“Porsche berkomitmen pada jalur ganda: e-mobilitas dan eFuel sebagai teknologi pelengkap. Menggunakan eFuel mengurangi emisi CO2. Melihat seluruh sektor lalu lintas, produksi industri bahan bakar sintetik harus terus digenjot di seluruh dunia. Dengan pabrik percontohan eFuels, Porsche memainkan peran utama dalam pengembangan ini,” kata Barbara Frenkel, Anggota Dewan Eksekutif Pengadaan di Porsche AG.
“Potensi eFuel sangat besar. Saat ini ada lebih dari 1,3 miliar kendaraan dengan mesin pembakaran di seluruh dunia. Banyak dari ini akan berada di jalan selama beberapa dekade mendatang, dan eFuel menawarkan pemilik mobil yang ada alternatif yang hampir netral karbon. Sebagai produsen mesin berperforma tinggi dan efisien, Porsche memiliki pengetahuan yang luas di bidang bahan bakar,” tambah Michael Steiner, anggota Dewan Eksekutif untuk Pengembangan dan Riset di Porsche AG.
BACA LAINNYA: Kafe di Tokyo Pekerjakan Pengidap ASL Untuk Gerakan Robot
Pada tahap prototype proyek ini, Porsche telah merencanakan produksi eFuel sekitar 130.000 liter (34.342 galon) per tahun. Setelah itu, putaran pertama penskalaan akan membuat proyek mencapai proyeksi 55 juta liter (14,53 juta galon) per tahun. Sekitar dua tahun kemudian, kapasitas diperkirakan akan meningkat sepuluh kali lipat menjadi 550 juta liter (145,3 juta galon) per tahun.
Editor : Costa Rando Masihin