PINUSI.COM - Tim insinyur dari Universitas Stanford, Amerika Serikat (AS), mengembangkan kulit elektronik lembut, yang dapat merasakan rangsangan eksternal dan mengirimkan informasi langsung ke otak.
Kulit elektronik ini bisa menggantikan kebutuhan berkomunikasi dengan perangkat elektronik.
Kulit elektronik ini menggunakan desain dielektrik tiga lapis, dengan lapisan terbuat dari bahan karet bedah.
BACA LAINNYA: Intel Pamerkan Prototipe Meteor Lake, CPU Pendukung Aplikasi Kecerdasan Buatan
Setiap lapisan sensorik dapat disesuaikan dan dikombinasikan, untuk meniru reseptor saraf pada kulit manusia.
Meskipun kulit elektronik ini sangat tipis dan rapuh, mereka menggunakan substrat untuk memberikan kekuatan dan ketebalan yang diperlukan.
Tujuan jangka panjangnya adalah untuk mengembangkan sirkuit terpadu lunak, yang berfungsi seperti reseptor sensorik dalam tubuh manusia, dan dapat digunakan dalam prostetik untuk memberikan rasa sentuhan manusia yang realistis.
Tim di Stanford sedang fokus pada peningkatan kemampuan penginderaan kulit elektronik ini, dan berharap suatu hari nanti dapat berinteraksi dengan otak dan bagian tubuh lainnya. (*)
Editor: Yaspen Martinus