PINUSI.COM - Perangkat lunak kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) berpotensi mengubah dunia dalam berbagai aspek, termasuk dalam pengembangan teknologi drone militer.
Salah satu contohnya adalah MQ-28 "Ghost Bat" dari Boeing, drone canggih yang dilengkapi AI, untuk penggunaan ofensif dan defensif.
Ghost Bat didasarkan pada kebiasaan kelelawar hantu terbesar di Australia, yang bekerja secara kolaboratif dalam kelompok untuk mendeteksi dan berburu.
BACA LAINNYA: WhatsApp Bikin Fitur Baru, Pengguna Cukup Cari Nama dan Bisa Berbagi Layar
Drone ini dikembangkan sebagai bagian dari Program Pengembangan Lanjutan Loyal Wingman, dan memiliki kemampuan sensor yang canggih.
MQ-28 memiliki jangkauan 2.000 mil laut dan dapat bekerja bersama pesawat tempur konvensional, atau beroperasi secara mandiri.
Drone ini memiliki potensi melakukan berbagai tugas pengintaian dan serangan di medan perang.
Penggunaan drone dalam kapasitas militer juga ditemukan di negara lain, seperti MQ-9 Reaper yang telah menjadi terobosan dalam misi militer.
Drone ini juga dilengkapi teknologi canggih dan memainkan peran penting dalam operasi militer.
Angkatan Udara Australia (RAAF) diharapkan mulai menggunakan Ghost Bat secara aktif pada 2025.
Potensi, fleksibilitas, dan kegunaan drone ini menjanjikan dampak yang signifikan di masa depan dalam operasi militer. (*)
Editor: Yaspen Martinus