search:
|
PinTect

Buka Kunci WhatsApp Bakal Bisa Pakai Sidik Jari, Face ID, Atau Kode Sandi Ponsel

Sarah Salsabilla/ Minggu, 24 Mar 2024 23:30 WIB
Buka Kunci WhatsApp Bakal Bisa Pakai Sidik Jari, Face ID, Atau Kode Sandi Ponsel

WhatsApp saat ini menawarkan dua cara untuk mengamankan percakapan di aplikasi. Foto: 9to5google.com


PINUSI.COM - Meta, perusahaan induk WhatsApp, terus meluncurkan fitur baru pada aplikasi olah pesan populer seantero dunia itu.

Saat ini, sejumlah fitur baru WhatsApp diklaim untuk menjaga privasi pengguna, seperti memblokir tangkapan layar foto profil.

Meta juga melakukan uji coba beta indikator enkripsi end-to-end, untuk memberi tahu pengguna percakapan mereka aman atau tidak.

Nah, fitur WhatsApp kali ini lebih melindungi pengguna dengan meningkatkan fitur mengunci aplikasi

Mengutip WABetaInfo via Android Authority, Rabu (20/3/2024), update WhatsApp 2.24.6.20 akan memperkenalkan opsi untuk membuka kunci aplikasi.

Opsi untuk membuka kunci WhatsApp termasuk sidik jari, Face ID, atau kode sandi ponsel yang dipakai.

"Saat pengguna mengaktifkan kunci aplikasi, mereka dapat menggunakan sidik jari, wajah, atau pengenal unik lainnya untuk membuka WhatsApp," jelas WABetaInfo.

Bila memang benar fitur di WhatsApp ini akan meluncur, maka ponsel dengan sensor biometrik rusak atau tidak berfungsi, dapat menggunakan cara lain untuk membuka kunci aplikasi.

WhatsApp saat ini menawarkan dua cara untuk mengamankan percakapan di aplikasi, pertama adalah dengan kunci aplikasi, dan kedua adalah melalui kunci obrolan untuk percakapan tertentu.

Jika ingin mengamankan obrolan tertentu, pengguna perlu menggunakan sidik jari atau wajah untuk membuka kuncinya.

Pembaruan WhatsApp tampaknya hanya berlaku untuk kunci aplikasi, bukan kunci obrolan. Masih belum jelas apakah hal ini akan diperkenalkan di kemudian hari. 

Saat ini, pembaruan hanya tersedia untuk beberapa penguji beta, dengan harapan akan diluncurkan ke lebih banyak pengguna dalam beberapa hari mendatang.

Namun, pengguna diperingatkan tidak menginstal pembaruan beta khusus ini, karena berpotensi mengalami kerusakan saat membuka aplikasi.

Sebaliknya, penguji beta WhatsApp disarankan menunggu pembaruan di masa mendatang, yang mungkin dapat memperbaiki masalah khusus ini. (*)



Editor: Yaspen Martinus
Penulis: Sarah Salsabilla

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook